ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari, Rabu (28/2/2018). Penyidik yang mendatangi kantor di Jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Mandonga itu ada tiga orang, dua laki-laki dan satu orang perempuan.
Penyidik KPK tiba sekitar pukul 13.10 Wita. Kedatangan penyidik KPK diduga terkait operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP).
Penyidik KPK datang dengan menggunakan mobil dinas Pemerintah Kota Kendari Suzuki Ertiga dengan nomor polisi DT 1121 E. Penyidik KPK nampak berpakaian campuran seperti batik, dan kameja garis hitam putih, serta menggunakan masker.
Tiba di Kantor BPKAD Kendari, tiga penyidik KPK ini langsung menuju ke lantai tiga kantor itu. Mereka menuju ke ruangan kepala bidang aset, dan ruangan kepala sub bidang penataan dan pelaporan aset.
(Berita Terkait : Wali Kota Kendari ADP dan Cagub Asrun Diperiksa KPK)
Ketika awak media mengikuti ke lantai tiga gedung itu, penyidik KPK melarang wartawan mengambil gambar.
“Jangan dulu ambil gambar mas, soalnya belum tentu bersalah. Ini masih pemeriksaan,” ujar salah seorang penyidik sembari meninggalkan ruangan menuju mobil.
Penyidik KPK berada di ruangan itu hanya sekitar 10 menit. Mereka tidak melakukan penggeledahan, dan tidak membawa satu pun berkas.
Sementara itu, para pegawai BPKAD tidak mengetahui perihal kedatangan KPK di kantor mereka.
(Berita Terkait : Kasus OTT ADP, Mantan Kepala BPKAD Kendari Turut Diperiksa KPK)
“Saya kurang tau, saya lagi kerja, saya kira orang biasa,” ujar salah seorang pegawai BPKAD Kota Kendari.
Wali Kota Kendari ADP dan calon gubernur Sultra yang juga ayah ADP, Asrun diperiksa KPK di Gedung Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) lantai 2 Polda Sultra, Rabu (28/2/2018).
ADP dan Asrun mulai dibawa di Polda sejak pukul 22.00 Wita tadi malam, Selasa (27/2/2018). Ayah dan anak itu tak sendiri, ada sekitar lima orang lain yang turut diperiksa. (B)