ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Teguh Setyabudi mengaku prihatin dengan kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menimpa Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan mantan Wali Kota Kendari Asrun yang juga ayah ADP.
Teguh mengaku mengetahui hal itu dari media sosial. “Oh iya saya mengetahui hal itu pagi-pagi, pertama-tama melalui media sosial (medsos). Tentunya kita prihatin dengan hal itu,” kata Teguh saat dihubungi awak zonasultra.id, Rabu (28/2/2018).
(Baca Juga : Terjaring OTT, Asrun dan ADP Diangkut ke Gedung Merah Putih KPK)
Meski begitu, pihaknya belum mengambil langkah-langkah. Saat ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut serta menunggu pengumuman resmi dari KPK terkait status keduanya.
Terkait masalah kamtibmas di wilayab Sultra, khususnya Kota Kendari, Teguh berharap tetap kondusif hingga pelaksanaan Pilkada pada Juni 2018.
“Terkait dengan masalah kamtibmas, kita senantiasa koordinasi dengan kapolda. Saya berharap pilkada di Sultra tetap akan sukses, kondusif dan damai,” harapnya.
Teguh pun telah menugaskan instansi terkait untuk terus memonitor perkembangan kasus yang menjerat Wali Kota Kendari serta Calon Gubernur Sultra itu. Agar dapat dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya dan memberi laporan secara periodik.
“Langkah selanjutnya kita tunggu saja pengumuman resminya. Dan apabila diperlukan tindak lanjut, maka kita proses sesuai peraturan yang berlaku,” jelasnya.
“Kalau soal nanti apakah ada Plt Wali Kota Kendari, kita tunggu dulu pengumuman resminya oleh KPK. Kan sudah ada aturan-aturannya, kita jalankan,” tutupnya.
(Baca Juga : Jika ADP Ditahan KPK, Pemprov Sultra Segera Tunjuk Plt Wali Kota)
Usai diperiksa di Polda Sultra, ADP dan Asrun langsung diangkut ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut.
Ayah dan anak ini diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air tujuan Surabaya dengan nomor penerbangan 727 JT. Di Surabaya transit ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 821 JT.
(Baca Juga : Teriakan Allahuakbar dan Isak Tangis, Warnai Keberangkatan Asrun dan ADP di Bandara)
Informasi yang dihimpun, selain kedua politisi PAN ini, KPK juga membawa dua orang yang turut terjaring dalam operasi senyap KPK. Mereka adalah H. Hasmun Hamzah (Pengusaha Jotun/PT. Indo Jaya/Direktur PT Sarana Bangun Nusantara) dan Fatmawati Faqih (Mantan Kepala BPKAD Kota Kendari).
Diketahui Hasmun Hamzah merupakan pemenang tender pembangunan pelabuhan di Bungkutoko Kendari.Meski demikian belum diketahui secara detail mengenai kasus yang melibatkan Wali Kota Kendari dan Calon Gubernur Sultra ini. (A)
Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Jumriati