ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai ekspor Januari 2018 mencapai 67,23 juta dolar Amerika. Hal ini mengalami kenaikan 9,10 persen dibanding Desember 2017.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar mengatakan, share terbesar yaitu besi dan baja senilai 45,58 juta dolar Amerika atau 67,79 persen. Selanjutnya, biji logam, terak, dan abu senilai 18,03 juta dolar Amerika atau 26,82 persen.
Pangsa ekspor Januari 2018 ditujukan ke Tiongkok, dengan nilai 47,14 juta dolar Amerika atau 70,11 persen. Kemudian, India senilai 12,28 juta dolar Amerika atau 18,26 persen. Dan, Korea Selatan senilai 5,43 juta dolar Amerika atau 8,08 persen.
Sementara itu, untuk nilai impor Januari 2018 mencapai nilai 62,23 juta dolar Amerika. Hal itu, mengalami kenaikan 1,53 persen dibanding Desember 2017. Lanjut Suri, share terbesar yaitu bahan bakar mineral senilai 41,45 juta dolar Amerika atau 66,60 persen.
“Barang dari batu gips, semen, abses, dan sebagainya 1,76 juta dolar Amerika atau 2,83 persen,” tambahnya saat menyampaikan berita resmi statistik di Kantor BPS Sultra, Kamis (1/3/2018).
Untuk pangsa impor Januari 2018, BPS mencatat negara asalnya dari Singapura senilai 32,74 juta dolar Amerika atau 52,60 persen. Lalu, Tiongkok senilai 20,78 juta dolar Amerika atau 33,40 persen. Serta, Malaysia senilai 8,71 juta dolar Amerika atau 14,00 persen.
Suri menambahkan perkembangan neraca perdagangan Januari 2018 tercatat ekspor senilai 67,23 juta dolar Amerika mengalami surplus senilai 5,00 juta dolar Amerika dibandingkan impor dengan nilai 62,23 juta dolar Amerika.
“Dibandingkan Januari 2017 itu Sultra malah defisit. Impor masih lebih besar daripada ekspor,” tutupnya. (A)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki