FPIK UHO Tawarkan Dua Prodi Baru, Ini Peluang Kerjanya

Dekan FPIK UHO la sara
La Sara

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tahun ini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menawarkan dua program studi (prodi) baru kepada para calon mahasiswa baru. Dua prodi tersebut adalah Oceanografi dan Teknologi Penangkapan.

FPIK UHO Tawarkan Dua Prodi Baru, Ini Peluang Kerjanya
La Sara

Dekan FPIK UHO La Sara mengatakan, dua prodi baru itu akan memperkuat empat prodi lainnya di FPIK demi pengembangan fakultas ke depan serta menjawab visi dan misi UHO, sekaligus mengambil peran dalam program poros maritim pemerintahan Jokowi-JK.

“Insya Allah tahun ini kita sudah mulai buka, kedua proposalnya sudah kita masukkan. Semoga tidak ada halangan,” kata La Sara ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/2/2016).

Namun, kata La Sara, untuk tahun ini penerimaan mahasiswa baru hanya melalui jalur Seleksi Lokal Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SLMPTN) atau jalur mandiri. Penerimaan mahasiswa melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN baru akan dilakukan pada 2017 mendatang.

Menurut La Sara, prodi Oceanografi danTeknologi Penangkapan akan sangat berperan penting dalam poros maritim sekaligus menjawab tantangan pengelolaan perikanan di Sultra.

“Kita jangan hanya bilang poros maritim, poros maritim, tapi tidak bisa melakukan apa-apa untuk menunjukkan produk kita. Yang ada kita malah akan ketinggalan dari daerah-daerah lain di Tanah Air,” jelas La Sara.

Dikatakan, saat ini nelayan Sultra masih didominasi oleh nelayan konvensional yang menangkap di wilayah perairan dangkal. Sedangkan potensi perikanan yang terdapat di perairan dalam tidak bisa dikelola dengan baik karena tidak tersedianya teknologi yang memadai.

Mantan Wakil Rektor Bidang Akademik UHO ini mengungkapkan, dengan mengelola potensi perikanan di wilayah perairan dalam, nelayan sebenarnya telah membantu mempertahankan NKRI. Karena itu, mereka harus dibekali dengan teknologi yang memadai.

“Selama ini nelayan kita hanya menangkap di wilayah dangkal. Sedangkan potensi besar yang ada di lautan dalam justru dinikmati oleh nelayan dari luar Sultra bahkan dari luar negeri,” terangnya.

Dia pun berharap dengan hadirnya dua prodi tersebut bisa memberikan angin segar bagi pengelolaan potensi perikanan yang maksimal di Sultra.

Ke depan, lapangan pekerjaan dua prodi ini juga sangat terbuka lebar seperti di BMKG, dinas-dinas yang berkaitan dengan perikanan dan kelautan, iklim dan cuaca serta perusahaan swasta yang bergerak di  bidang penangkapan ikan.

 

Penulis : Jumriati