ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini mempunyai stok beras di gudang sebanyak 8.000 ton.
Kepala Divre Bulog Sultra Laode Amijaya Kamaluddin mengatakan, stok yang ada di gudang Bulog jika disalurkan untuk bansos Rastra masih mencukupi hingga lebaran tahun ini. Apalagi menjelang April dan Mei petani sudah memasuki masa panen berikutnya.
“Kalau beras impor sekali lagi kita tidak butuh kalau melihat kondisi stok sekarang insyaallah, tidak ya,” ungkap Laode Amijaya di ruang kerjanya, Kamis (29/3/2018).
Pihaknya pun saat ini terus mengembangkan dan mencari potensi-potensi penggilingan beras yang ada di Sultra guna meningkatkan pasokan beras ke gudang Bulog, dengan harapan petani terus semangat melakukan aktivitas pertanian.
Amijaya juga berharap kepada pemerintah daerah setempat terus memberikan perhatian kepada para petani, khususnya di daerah lumbung beras seperti Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Bombana dan Kolaka raya. Misalnya persoalan ketersediaan pupuk.
“Petani harus diberdayakan dengan baik. Bagaimana pun mereka yang menentukan stok beras kita, kalau pemerintah acuh ya hasilnya pasti negatif,” tukasnya.
Selain itu, stok beras yang ada saat ini juga dapat menjaga stabilisasi harga di pasar. Karena dengan percepatan penyaluran bansos rastra dapat menekan laju permintaan beras di pasar yang berimbas pada harga.
Sejauh ini penyaluran bansos rasta 10 kg terus dilakukan Bulog hingga akhir Maret 2018 guna mencapai realisasi 100 persen untuk kebutuhan 4 bulan (Januari–April)
Guna memenuhi kebutuhan bansos itu, Bulog telah menyediakan 1.546.750 kg atau 1.546,75 ton beras setiap bulannya bagi 154.675 kepala keluarga (KK) atau keluarga penerima manfaat (KPH). (B)