ZONASULTRA.COM, KENDARI – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kisran Makati menilai kerusakan lingkungan yang memicu terjadinya banjir dan longsor di Desa Batuganda, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (31/3/2018).
“Ini tentunya akibat kawasan hutan yang telah rusak. Selain itu, pengaruh tambang juga menjadi penyebab kerusakan lingkungan di sana (Kolut),” kata Kisran di Sekretariat Walhi Sultra, Selasa (3/4/2018).
(Berita Terkait : Banjir Susulan di Kolut, Tiga Rumah Terbawa Arus, Satu Warga Hilang Belum Ditemukan)
Lanjutnya, saat ini kawasan hutan di Kolut mayoritas telah dikelola oleh masyarakat setempat. Hanya saja pengelolaannya tidak dikontrol secara serius oleh pemerintah setempat, sehingga dilakukan secara sembrono.
“Di sana kan hutan sudah dibabat kemudian ditanami cengkeh, coklat. Ini bagus sebenarnya karena dikelola oleh masyarakat sendiri. Hanya pemerintah harusnya punya peran mengawasi proses pengelolaan lahan itu,” ujar Kisran.
(Berita Terkait : Hujan Deras, Ratusan Rumah di Kolaka Utara Terendam Banjir)
“Ini diperparah lagi dengan kehadiran tambang di sana. Apalagi pengelolaannya juga tidak memperhatikan kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Banjir bandang dan longsor yang menerjang Desa Batuganda menyebabkan tiga rumah terbawa arus dan satu warga hilang terseret banjir. (B)