ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah lembaga masyarakat sipil berkumpul untuk melakukan koordinasi di Kantor Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari, Jumat (20/4/2018) sore hingga malam. Mulai dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, Aliansi Perempaun (Alpen) Sultra, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), dan senior-senior aktivis Walhi hadir dalam pertemuan itu.
Konsolidasi demokrasi itu dimaksud untuk mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas. Sebab, saat inu Sultra sedang menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yakni pemilihan gubernur, Pilkada Konawe, Pilkada Kolaka, Pilkada Baubau, serta sebentar lagi Pemilu 2019.
Direktur Walhi Sultra Kisran Makati mengatakan hal itu butuh pengawalan masyarakat sipil baik itu terkait agenda-agenda visi misi, program kerja para kandidat maupun terkait masalah-masalah pemilu. Hal itu akan dipantau oleh kawan-kawan aktivis utamanya dari Komite independen pemantau pemilu.
“Inikan juga berdekatan dengan pemilihan presiden (Pilpres) yang pendaftarannya itu akan dimulai bulan 8 tahun ini. Tentu ini dibutuhkan juga partisipasi dan pengawalan dari teman-teman masyarakat sipil,” ujar Kisran di sela-sela pertemuan.
Selain itu, dari bulan 4 sampai bulan 6 tahun 2018 ini sudah ada pendaftaran calon (Pilcaleg). Misalnya 70 lebih figur sudah mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dalam rentang waktu bulan 4 sampai bulan 6 juga sudah akan keluar daftar calon sementara calon DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi, dan DPR RI.
Kata Kisran, organisasi masyarakat sipil perlu berbagi peran dengan adanya berbagai agenda demokrasi itu. Pemantauan semua pihak sangat dibutuhkan apakah sebagai pemantau atau sebagai peserta pemilu. (B)
