ZONASULTRA.COM, BURANGA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara hingga kini belum menjamin ketersediaan darah bagi pasien. Pasalnya, RSUD itu belum memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
Kepala Dinas Kesehatan Butur Muhamad Kasrul menuturkan, penyediaan BDRS tidak kalah pentingnya dari sejumlah alat kesehatan lainnya. Bahkan menurutnya, hal itu justru patut diutamakan.
“Itu prioritas. Harus. Sebelum kita masuk di unit transfusi darah, kita melalui bank darah dulu,” tutur dokter senior di Butur ini, Kamis (3/5/2018).
Dijelaskan, tahapan untuk penyediaan bank darah di RSUD yang kini dalam proses akreditasi itu, dimulai dari kesiapan tempat penyimpanan. Kemudian juga dilakukan pelatihan kepada minimal dua orang tenaga analis.
“Kalau pelatihan tenaganya, kita sudah bisa,” ungkapnya.
Terkait pentingnya ketersediaan darah ini, Kasrul memberikan contoh, misalnya pada saat akan dilakukan operasi.
Jika operasi yang direncanakan, terlebih dahulu pasien akan dilihat kondisi Hemoglobin (Hb)-nya. Ketika itu memungkinkan, maka operasi dapat dilanjutkan, namun jika tidak, maka pasien bersangkutan terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit lain.
“Biasanya dirujuk, karena kalau kita mau ambil darah dari sana (Kendari) kemudian kita bawa ke sini, itu lamanya waktu, darahnya sudah rusak. Jadi memang, harus darah di sini. Ambil darah langsung simpan di tempat,” ujar Kasrul.
Untuk itu, pihaknya berencana mengusulkan kembali untuk dianggarkan pada tahun anggaran berikutnya.
“Kita sudah usul tapi terbatas anggaran. Diusulkan kembali,” katanya. (B)