Admin OPD Bombana Dibekali Ilmu Jurnalistik

Admin OPD Bombana Dibekali Ilmu Jurnalistik
PELATIHAN - Puluhan Admin organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibekali ilmu jurnalistik. Mereka diajarkan pengetahuan dasar tentang etika serta karakteristik dalam penulisan berita yang akurat dari sejumlah organisasi Pers di aula Measa Laro Kantor Bupati setempat, Kamis (27/2/2020). (Muhammad Jamil/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Puluhan Admin organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibekali ilmu jurnalistik. Mereka diajarkan pengetahuan dasar tentang etika , karakteristik dalam penulisan berita yang akurat dari sejumlah organisasi Pers di aula Measa Laro Kantor Bupati setempat, Kamis (27/2/2020).

Pelatihan yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bombana ini melibatkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

Baca Juga : ASN dan Anggota Dewan Bombana Dapat Jatah Jaminan BPJamsostek

Pelaksana tugas Kepala dinas Kominfo Bombana, Kalvarios Syamruth mengatakan bahwa keterbukaan informasi ke masyarakat mesti selaras dengan pengetahuan admin dalam mengelola suatu produk tulisan. Sebab, admin dituntut memahami etika serta karakter dari setiap berita yang disajikan.

“Kita sadari, pengetahuan admin dalam mengelola informasi ke publik saat ini masih sangat minim, makanya kami sengaja menggandeng organisasi Pers untuk melatih mereka. Sehingga produk berita yang dihasilkan lebih layak dan memenuhi standar,” ungkap Kalvarios Syamruth usai pelatihan tersebut.

Menurutnya, kehadiran sejumlah organisasi Pers dalam pembekalan admin itu sangat penting. Sebab, setiap OPD wajib menyampaikan laporan hasil kegiatan yang terpadu di dinas Kominfo. Produk tulisan yang dikelola admin kominfo pun tidak asal-asalan hingga berdampak buruk pada transparansi informasi ke publik.

” Para admin OPD ini merupakan orang-orang pilihan di instansinya. Jadi, mereka harus bisa profesional dan punya pengetahuan itu, jangan sampai laporan yang tertampung di kominfo terkesan tidak akurat dan sulit untuk di fahami,” ungkap staf ahli bupati Bombana ini.

Sementara itu, perwakilan AJI Kendari, Badaruddin menekankan perlunya setiap admin memahami dasar-dasar penulisan berita. Kata dia, semua orang bisa menulis tetapi tidak mudah menjadi seorang jurnalis yang mesti memahami lebih dari sekedar pengetahuan dasar.

” Minimal mereka tau seperti apa sih tulisan yang layak di konsumsi publik. Jangan asal nulis, ada etika penulisan yang salah satunya memenuhi unsur 5W+1H ( what, yang artinya apa, where dimana ,when kapan ,why mengapa, who siapa dan how bagaimana). Semua admin harus faham itu,” jelas Badaruddin.

Baca Juga : Kementan Perkuat Peran Penyuluh Melalui Kostra Tani di Bombana

Jurnalis media koran Buton Pos ini cukup mengapresiasi upaya Pemda Bombana dalam peningkatan kapasitas admin di setiap OPD. Ia pun menyarankan agar pengetahuan dasar yang disalurkan itu tak sekedar didengar. Namun, bisa diterapkan dengan baik saat menyajikan sebuah tulisan yang minimal di masing-masing ruang lingkupnya.

” Bedalah dengan wartawan, admin inikan hanya ditugaskan khusus untuk instansinya sebagai pencari data di setiap program kegiatannya. Jadi, mereka harus tahu, jangan sampai informasi yang tayang di Kominfo malah tidak sesuai fakta dan membodohi masyarakat, camkan itu,” pungkasnya. (a)

 


Kontributor : Muhammad Jamil
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini