ZONASULTRA.COM, RAHA – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) baru saja dimulai. Namun bayang-bayang konflik dan potensi Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang pernah terjadi sebelumnya pun menjadi catatan bagi penyelenggara menyambut pesta demokrasi tahun ini.
Olehnya itu, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Pemerintah Kabupaten Muna sepakat menganggarkan PSU untuk mengantisi terjadinya perselisihan.
Ketua KPUD Muna Kubais mengungkapkan mencegah potensi perselisihan perolehan suara pada Pilkada Muna 2020 nanti pihaknya pun telah menyiapkan anggaran PSU sebesar Rp 3 miliar.
Baca Juga : Honor Tim Adhoc Naik, KPU Muna Usulkan Anggaran Pilkada Rp47 Miliar
“Ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi PSU, maka proses penyelesaiannya bisa segera dilakukan. Agar potensi konflik bisa dicegah,” terang Kubais, Kamis (3/10/2019).
Meski ada surat edaran KPU yang tidak menganggarkan PSU, namun karena sudah dimasukan sejak awal dan disepakati bersama maka realisasi penganggaran tetap dilaksanakan. “Ini sebagai langkah cepat yang kita lakukan jika nantinya terjadi pemungutan suara ulang seperti yang terjadi pada Pilkada sebelumnya,” jelasnya.
Kata Kubais, penganggaran tersebut tak lain untuk mencegah hal-hal yang rentan terjadi diluar jangkauan mengingat Pilkada lalu terjadi PSU sebanyak dua kali.
Namun Kubais menilai uforia politik yang terjadi beberapa pekan terakhir yang dilakoni oleh sejumlah calon tak terlalu dipersoalkan oleh KPU.
“Jika pihak lain menyoroti soal perdebatan yang terjadi antara calon, bagi KPU itu hal biasa. Namun yang rentan jadi perhatian yakni konflik antara penyelenggara dan peserta,” tegasnya.
Baca Juga : Dana Bawaslu untuk Pilkada 7 Daerah di Sultra Disetujui Rp86,3 Miliar
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Sultra, Munadarma mengatakan Muna selalu menarik dalam perspektif perhelatan politik, kini memang tengah hangat dibahas publik.
Kata dia pengalaman Pilkada lalu harus menjadi pelajaran untuk lebih baik lagi. KPU dan Bawaslu harus konsisten dalam menerapkan aturan.
“Sekarang riak kita sudah saksikan. Ini jangan berlangsung hingga pelaksanaan hari-H. Makanya penyelenggara jangan main main dengan integritasnya,” tegasnya. (B)
Kontributor : Nasrudin
Editor : Abdul Saban