Balita 3 Tahun Asal Batu Atas Busel Menderita Gizi Buruk

350
Balita 3 Tahun Asal Batu Atas Busel Menderita Gizi Buruk
Sakit - Damar, balita usia 3 tahun asal Busel, Sultra penderita gizi buruk terbaring menahan sakit di RSUD Baubau, Kamis (30/1/2020). Kondisinya makin parah karena komlikasi penyakit, TBC, ascariasis, juga leumia. (Risno Mawandili/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Damar, bocah 3 tahun asal Desa Wambongi, Kecamatan Batuatas, Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) didiagnosa dokter menderita gizi buruk.

Ia terbaring lemas menahan sakit di atas kasur rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Baubau. Sejak Selasa, 28 Januari 2020 balita itu sudah berada di rumah sakit. Kondisi Damar makin parah. Setelah menderita bung air besar disertai cacing, ia kini sering muntah disertai parasit serupa.

Baca Juga : Usus Keluar dan Gizi Buruk, Dua Bayi di RSUD Bombana Kritis

Anton, ayah Damar, balita 3 tahun itu awalnya diserang sakit perut. Setelah dibawa di Puskesmas terdekat, kondisi Damar berangsur membaik. Namun berselang beberapa hari setelah dipulangkan, si bocah lalu terserang muntah-muntah disertai cacing. Saat itulah dia dilarikan ke RSUD Kota Baubau.

“Habis itu berobat lagi dia sembuh, habis itu dia kena muntah-muntah. Segala macam dia muntahkan,” terang Anton dijumpai di RSDU Baubau, Kamis (30/1/2020).

Sakit Damar tenyata kompleks. Menurut dr Aminuddin, berdasarkan hasil pemeriksaan, selain gizi buruk, balita itu menderita Tuberkulosis (TBC), serta Ascariasis alias cacingan. Karena sakit itu dibiarkan berlarut-larut, kini Damar juga didiagnosa Anemia (kekurangan darah).

“Saya kira penyakitnya sudah kami dapat. Sudah bisa kami tangani. Tapi untuk perbaikan gizinya saya kira tidak akan cepat,” ujar Aminuddin di ruang kerjanya.

Perbaikan gizi Damar akan dilakukan setelah penyakit lain dapat disembuhkan. Lanjut Aminuddin, jika Damar sudah membaik, perawatan akan dilanjutkan di rumah, didampingi petugas Puskesmas terdekat.

“Jika kondisinya sudah dia makan sudah bisa, ya kita akan pulangkan, nanti kita minta di Puskesmas yang mendampingi pengobatan,” terangnya.

Pengobatan Damar sendiri sempat terkendala biaya. Balita tiga tahun itu ternyata belum punya BPJS Kesehatan. Penanganan baru dilakukan setelah BPJS Kesehatan keluar pada 29 Januari 2020.

Baca Juga : Dinkes Kendari Identifikasi Penderita Gizi Buruk

Kartu Jaminan Sosial dari BPJS Keesehatan untuk Damar prosesnya lumayan cepat. Kata Kepala Cabang BPJS Kesehatan Baubau, Natalia Panggelo, Pemerintah Daerah Busel sudah punya kerja sama bidang kesehatan.

“Pasien ini bisa langsung aktif kartunya, karena Pemda Buton Selatan sudah ada perjanjian kerjasama universal health coverage yang bisa kangsung aktif pesertanya saat didaftarkan, jadi prosesnya cepat,” ujarnya lewat pesan WhatsApp. (b)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini