Bayi Penderita Hidrosefalus di Koltim Butuh Uluran Tangan

1017
Bayi Penderita Hidrosefalus di Koltim Butuh Uluran Tangan
BAYI HIDROSEFALUS - Muhammad Hafizakairi atau Hafiz, bayi berusia 3 bulan yang menderita penyakit hidrosefalus atau pembesaran kepala akbat cairan berlebih. (Foto : Samrul/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Muhammad Hafizakairi atau Hafiz, bayi berusia 3 bulan yang menderita penyakit hidrosefalus atau pembesaran kepala akbat cairan berlebih, saat ini membutuhkan uluran tangan.

Kedua orang tuanya yaitu Usman (22) dan Quratulaini (21) tak mampu membiayai perawatan kesehatan buat anak pertamanya tersebut.

Jangankan hal itu, buat makan saja kedua pasangan ini masih mengharapkan bantuan kepada keluarganya. “Biasa beras dikasi sama mertua. Biasa juga saudara saya,” kata Usman saat ditemui di kediamannya, di desa Penanggosi, Kecamatan Lambandia, kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (7/10/2019).

Baca Juga : Bayi Kembar Siam Asal Kendari Ini Akan Dioperasi di Surabaya

Pasangan Usman dan Quratulaini adalah salah satu potret kemiskinan di desa Penanggosi, Kecamatan Lambandia, Koltim. Selain tidak memiliki pekerjaan menetap, Usman juga tidak memiliki tempat tinggal sendiri.

Rumah berukuran 4×5 meter yang baru dua bulan dihuninya tersebut merupakan milik orang lain yang kebetulan sudah tidak ditempati.

“Kebetulan pemilik rumah ini sudah bikin rumah yang baru. Jadi daripada kosong mendingan kami tempati. Sebelum dirumah ini, saya dan istri saya tinggal di rumah mertua di Kecamatan Aere. Tapi karena kami ingin mandiri maka kami memilih pindah kesini,” ucapnya.

Bayi Penderita Hidrosefalus di Koltim Butuh Uluran Tangan

Rumah yang ditempati Hafiz bersama kedua orang tuanya di Desa Penanggosi, Kecamatan Lambandia. Rumah ini bukanlah miliknya. Mereka hanya numpang tinggal di rumah orang.Selain mendapat bantuan makan dari keluarga, Usman juga terpaksa bekerja di kebun orang. Walau dengan bayaran rendah, tak menjadi soal buat Usman. Semua itu dilakukannya demi pembeli susu Hafiz serta memenuhi kebutuhan rumah tangga. Terkadang dia memperoleh upah dari membantu bekerja di kebun orang antara 75 ribu hingga 100 ribu.

“Tapi itu tidak tiap hari. Kadangkala ada orang panggil untuk bantu-bantu di kebunnya. Dari situ saya kumpul-kumpul untuk membelikan susu Hafiz dan kebutuhan lainnya,”ungkapnya.

Perjuangan Usman atas keluarganya cukup berat. Apalagi, Hafiz tidak menyusui secara langsung kepada ibunya. Dalam satu minggu, Usman wajib membelikan susu buat anaknya. Karena kurangnya biaya, Usman hanya mampu membelikan susu Hafiz berukuran 400 gram.

“Satu minggu harus dua dos dibelikan. Kalau hanya satu dos tidak cukup. Apalagi Hafiz kuat minum susu kalau suka telat tidur,” tutur Usman.

Usman berharap agar ada orang yang sudi dan ikhlas membantu meringankan beban penderitaan yang dialami anak pertamanya sehingga bisa ditangani secara medis.

Hafiz lahir tidak melalui persalinan normal. Dokter rumah sakit kala itu menyampaikan kepada Usman dan istrinya agar melakukan operasi sesar.

“Satu hari sebelum lahir, istri saya sempat di USG. Kata dokter, kepala bayi kami besar dan harus menjalani operasi sesar,”tukasnya.

Baca Juga : Kondisi Bayi Asal Konsel yang Alami Pembengkakan di Kepala Memprihatinkan

Muhammad Hafizakairi adalah nama yang diberikan langsung oleh neneknya, Hasbia yang berada di Kabupaten Sinjai.

“Kalau nenek saya bilang, Muhammad Hafizakairi artinya Muhammad penjaga kebaikan,” sebut Quratulaini.

Penyakit hidrosefalus yang dialami Hafiz sempat mengundang perhatian pemerintah setempat. Minggu (6/10/2019), Camat Lambandia, dan Kepala Puskesmas Lambandia serta Kepala Desa Penanggosi berkunjung secara langsung dikediaman Hafiz.

Bagi anda yang ingin membantu meringankan beban penderitaan Muhammad Hafizakairi dapat langsung menghubungi Usman No HP: 082396671359, atau bisa juga langsung datang menyalurkan bantuan ke Desa Penanggosi, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.(*)

 


Kontributor : Samrul
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini