Begini Kondisi Terakhir Pasca Banjir di Konut

Begini Kondisi Terakhir Pasca Banjir di Konut
BANJIR - Rumah-Rumah warga di Konawe Utara terendam banjir mencapai 4 meter hingga menutupi bumbungan rumah, Senin (21/5/2018) lalu. Peristiwa ini diakibatkan curah hujan yang terus turun hingga meluapkan sungai wiwirano. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, kondisi terkini pasca banjir bandang yang melanda Desa Polora Indah Kecamatan Langgikima, Desa Landawe dan Tamba Kua Kecamatan Landawe pada Senin (21/5/2018) sudah mulai mengering.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Konut Djasmiddin mengatakan, banjir bandang yang melanda tiga desa itu, terparah ada di desa Polora Indah. Pasalnya, musibah itu menghanyutkan tujuh rumah dan sebagian rusak berat.

(Baca Juga : Banjir di Konut Rendam 100 Hektar Sawah Milik 214 Petan)

Saat ini kata Djasmiddin, kondisi korban yang hanyut rumahnya terbawah banjir sebagian tinggal pada sanak keluarganya, karena rumah mereka rata dengan tanah dihantam banjir bandang.

“Ada yang tinggal di tenda darurat satu keluarga atas nama Sitinia. Donasi masih mengalir terus kepada mereka,” ujarnya, Rabu (6/6/2018).

Lanjutnya, saat ini donasi yang terus berdatangan kepada korban banjir melalui BPBD terus didistribusikan secara merata dan teratur kepada semua korban.

“Kita masih berjaga juga saat ini karena prediksi bulan Juni dari BMKG hujan masih akan mengguyur Konut, maka donasi ini yang kami atur supaya jangan habis satu kali,” katanya.

(Baca Juga : Kerugian Banjir di Konut Ditaksir Miliaran Rupiah)

Untuk Desa Tamba Kua Kecamatan Landawe sudah dapat di akses menggunakan kendaraan, namun jika hujan lagi maka akan agak susah dilalui. Sementara terdapat sejumlah jembatan penghubung antara Langgikima dan Tamba Kua hampir putus.

“Kalau Tamba Kua itu nda ada yang rusak berat hanya terendam saja. Yang ruginya mereka adalah sektor pertanian karena sawah mereka terendam. Ini yang harus dipikirkan karena stok pangan mereka menipis bahkan ada yang kosong. Total 115 hektare gagal panen karena lumpur sampai di lutut,” terangnya.

Menurut Djasmiddin, berdasarkan data BPBD per 6/6/2018 total luas sawah yang terendam banjir di wilayah Konut dan dipastikan gagal panen seluas 158 hektare, dengan jumlah kepala keluarga (KK) 403 dengan total 1.442 jiwa.

(Baca Juga : Jembatan Penghubung Padalere Konut Diterjang Banjir, Masyarakat Dua Desa Terisolir)

Dia menambahkan, saat ini status darurat banjir telah berubah ke tanggap darurat sampai tanggal12 Juni 2018. Setelah itu masa transisi atau pemulihan akan dilakukan bagi korban bencana.

“Saat ini kami lakukan pendataan secara total damfak banjir. Seperti jembatan, bangunan infrastruktur setelah itu kami laporkan ke Pusat Data Laporan (Pusdalops) BNPB RI. Data ini sudah harus rampung sebelum tanggal 12 bulan ini,” tutup Djasmiddin. (B)

 


Reporter : Murtaidin
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini