BI Sultra Dorong Kendari Jadi Kota Agropolitan

BI Sultra Dorong Kendari Jadi Kota Agropolitan
penanaman cabe dan bawang merah perdana di 2023 oleh Kepala BI Sultra (Kanan), Pj Wali Kota Kendari (Tengah) dan Ketua DPRD Kendari (Kiri).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (BI Sultra) mendorong Kota Kendari untuk menjadi kota agropolitan. Dukungan dan optimisme BI tersebut disampaikan oleh Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya beberapa waktu lalu di hadapan Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, Ketua DPRD Kendari serta Forkopimda lingkup Kota Kendari.

Menurutnya, Kota Kendari memiliki lahan yang cukup luas, bahkan ada lahan kosong di tengah-tengah kota yang bisa dimanfaatkan sehingga dapat mendukung terwujudnya daerah agropolitan.

Dengan menjadikan kota agropolitan, Kota Kendari disebut bisa menjadi daerah pemicu penurunan inflasi di Sultra serta bisa menjadi tempat edukasi pertanian untuk diterapkan di seluruh kabupaten kota di Sultra.

“Kita harapkan agar Kota Kendari ke depannya menjadi kota agropolitan yaitu kota yang mandiri dan modern dari sisi pertaniannya,” ucap Doni.

Salah satu keuntungan jika Kendari dijadikan kota agropolitan adalah dapat mengurangi impor pangan dari luar daerah terutama sayur, bawang merah dan cabe. Ia menyebut, kenaikan harga pangan tersebut karena ketergantungan terhadap daerah pemasok sehingga mengakibatkan harganya menjadi fluktuatif.

BI Sultra dan Pemkot Kendari berupaya menekan laju inflasi di 2023 dengan melakukan penanaman cabe dan bawang merah, salah satunya di kelompok tani Anoa Hidroponik Kendari di Kecamatan Kambu.

Doni optimis jika pengembangan pertanian di daerah itu berhasil, maka lima tahun ke depan daerah tersebut bisa menjadi kampung hidroponik atau kampung organik sehingga tidak hanya bisa memproduksi pangan, tapi juga bisa memberikan edukasi pengembangan pertanian.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menambahkan, langkah Pemkot Kendari untuk mengendalikan atau menekan laju inflasi adalah dengan meningkatkan pasokan komoditas bawang merah dan cabai ke pasar secara berkesinambungan.

Ia juga menyambut baik harapan BI Sultra agar Kota Kendari menjadi kota agropolitan. Kata dia, untuk mencapai itu dibutuhkan kerja sama yang baik oleh semua pihak.

Dia berharap adanya dukungan dari BI dan Bulog Sultra serta stakeholder terkait yang tergabung dalam Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) agar bersama-sama dapat mengendalikan inflasi di Kota Kendari.

Untuk diketahui, kelompok tani Anoa Hidroponik di Kelurahan Kambu yang menanam cabe dan bawang merah seluas 1,5 hektare dari 3 hektare lahan yang siap. Pemkot juga telah mengembangkan tanaman bawang merah melalui demplot seluas 0,5 hektare di Kelurahan Labibia oleh Kelompok Tani Matanggonawe. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini