BPS: Penyitaan Garam Lokal akan Picu Inflasi

92
inflasi ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Penyitaan garam Lokal cap Malige oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari belum lama ini rupanya menuai polemik. Badan Pusat Statistik (BPS) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksi, penyitaan itu akan menyebabkan inflasi.

Kepala BPS Baubau Sudirman mengatakan, inflasi atau kenaikan harga ini dipicu akibat kelangkaan garam di Kota Baubau. Apalagi suplai garam di daerah itu dalam beberapa bulan ini sangat rendah.

“Dari beberapa bulan memang kita sudah kekurangan garam, lalu garam lokal kita terjadi bermasalah. Sementara konsumsi garam. Jadi kemungkinan bisa memacu inflasi di garam kita itu,” bebernya.

BACA JUGA :  Wakil Wali Kota Baubau Minta HMI Kedepankan Rasionalitas

Ia mengatakan sejauh ini kebutuhan garam di Kota Baubau sangat tinggi. Garam tersebut sebetulnya menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat kota baubau.

“ini bisa fatal. Kebutuhan dan stok garam tidak sesuai, ini yang menjadi potensi besar naiknya harga,” tambahnya.

Bukan hanya itu, Kata dia, tindakan BPOM dalam penyitaan garam itu juga membuat pihaknya akan kesusahan mengumpulkan data inflasi/deflasi garam setiap bulannya. Selama ini garam lokal ini menjadi salah satu patokan penyajian data BPS.

BACA JUGA :  Pemkot Baubau Akui Alokasi Anggaran 2019 Belum Efisien

“Penyitaan garam Malige di tegah kelangkaan garam itu bakal membuat repot pihaknya. Sebab, garam tersebut menjadi salah satu data BPS Baubau dalam menyajikan data inflasi/deflasi setiap bulannya,” singkatnya. (B)

 


Reporter : CR3
Editor : Abdul Saban