ZONASULTRA.COM, KENDARI – Stok beras yang ada di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini mencapai 14 ribu ton.
Kepala Bulog Divre Sultra, Ermin Tora mengatakan, stok beras itu mencukupi 18 hingga 19 bulan ke depan atau hingga Mei 2021 mendatang.
“Bukan permasalahan stok ini cukup, tapi bagaimana agar beras ini bisa diserap kembali di masyarakat,” kata Ermin Tora saat ditemui dalam acara rapat TPID di Kendari, Senin (25/11/2019).
Baca Juga : Bulog Sultra Datangkan Daging Kerbau Beku dari Jakarta
Apabila beras ini tidak terserap hingga 20 bulan ke depan takutnya akan rusak.
Misalnya saja, saat ini masih ada 400 ton beras hasil serapan 2018 lalu. Bahkan di tahun 2017 ada 400 ton beras terpaksa dikembalikan ke bulog pusat karena kondisinya sudah tidak layak dikonsumsi.
Bulog berharap pemerintah daerah dapat mendorong penyerapan beras tersebut melalui program bantuan pangan nontunai (BPNT) atau mendorong agar Aparat Sipil Negara (ASN) lingkup pemda dan BUMN dapat membeli beras di bulog.
Kekhawatiran lain dari pihak bulog adalah apabila beras yang tersebar di 15 gudang miliknya tidak terserap maka bulog bisa saja tidak dapat menyerap beras dari petani saat musim panen April-Mei 2020 mendatang.
“Jadi ini bisa menjadi perhatian kita semua bagaimana stok beras kita dapat tersalur dengan maskimal,” katanya.
Kendati demikian, bulog pun tidak membiarkan beras tersebut menjadi rusak. Pasalnya proses pemerikasaan hingga perawatan beras rutin dilakukan oleh tim khusus dari bulog.
Baca Juga : Stok Beras di Bulog Sultra Cukup Hingga 2020
Ermin juga mengklaim bahwa beras yang diserap bulog dari petani di Sultra sepanjang tahun 2019 kualitas masih bagus.
Pada prinsipnya beras akan tetap bertahan lama sepanjang tempat penyimpanan bagus dan terjaga dari hama.
Saat ini Bulog Sultra mencatat setiap bulan ada 700 ton beras didistribusikan kepada masyarakat. (a)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati