ZONASULTRA.COM,WANGGUDU- Bupati Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) Ruksamin turun langsung mengawal dalam penanganan dan evakuasi ratusan Kepala Keluarga (KK) korban banjir yang menerjang sejak 16 juni lalu.
Di Bumi Oheo itu, tercatat 6 kecamatan antara lain Kecamatan Asera, Andowia, Oheo, Landawe, Langgikima dan Wiwirano dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 1 sampai 2 meter. Beberapa fasilitas mulai rumah warga, tempat ibadah, jembatan penghubung desa, sawah petani, sekolah dan ruas jalan pun terendam banjir.
“Ini tanggung jawab kami sebagai pemerintah untuk menyelamatkan jiwa yang terkena bencana alam. Saya dampingi langsung untuk memastikan kondisi mereka aman dan kebutuhan bisa terpenuhi,”tegasnya dikonfirmasi saat menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di huntara, Minggu (21/6/2020).
Menurut Ruksamin, para korban banjir yang berada di kawasan bantaran sungai yang rumahnya terendam banjir telah dievakuasi ke rumah hunian sementara (huntara) yang telah dibangun di beberapa titik. Selain itu juga pihaknya fokus menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Baca Juga :
Banjir di Konut Meluas, 6 Kecamatan Terendam
“Tim medis juga kami turunkan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, termasuk jaringan listrik dan air. Alhamdulillah kami dibantu dari Kepolisian Polres Konut, Basarnas, TNI AD, TNI AL, Pol Airut dan tim lainnya sehingga penanganan bisa lebih maksimal,”ujarnya.
Di tempat yang sama Camat Andowia, Hasrat mengungkapkan, di wilayahnya ada 4 desa telah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter antara lain, Desa Labungga, Puusuli, Laronanga dan dan Puuwonua. Selain merendami seluruh kediaman warga, banjir juga melanda pasar-pasar dan rumah sekolah.
“Ada ratusan kepala keluarga terendam rumahnya. Sudah diungsikan ke huntara dan ada juga yang di rumah keluarganya. Alhamdulillah dari pemerintah pak bupati langsung yang dampingi mulai tadi malam sampai tadi membagi sembako,”ujarnya.
Disampaikan, akses jalan menuju wilayah itu saat ini susah dilintasi karena tertutup banjir. Diungkapkan Hasrat, banjir terjadi akibat luapan sungai Lasolo yang terus diguyur hujan beberapa pekan terakhir ini.
Selain kawasan Andowia, banjir juga merendami rumah warga yang berada di Desa Landiwo, Kecamatan landawe. Tercatat sebanyak 35 rumah terendam banjir dengan ketinggian 2 meter.
Termasuk areal persawahan warga seluas 30 hektar berubah jadi lautan hingga menyebabkan gagal panen, dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (a)