Dampak Covid-19, Pelajar di Kolut Rentan Putus Sekolah

Kepala Dinas Dikbud Kolut Muh Idrus
Muh Idrus

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai beberapa pelajar baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) rentan putus sekolah akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Dikbud Kolut Muh Idrus mengatakan dirinya merasa prihatin terhadap kondisi pelajar saat ini. Berdasarkan informasi yang diterimanya, beberapa anak mulai terjun langsung membantu orang tuanya mencari nafkah.

Bahkan ada yang beraktifitas sendiri untuk mendapatkan uang yang berimbas terhadap pendidikannya. Idrus menuturkan efek dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara berkepanjangan dan terus dilakukan dapat mengganggu psikologi anak dan meningkatkan risiko anak putus sekolah.

“Siswa saat ini sangat rentan putus sekolah karena sudah ada beberapa anak sudah bekerja membantu orang tuanya bekerja, jika anak tersebut terlena dengan penghasilan dan menjadi kebiasaan berlarut-larut pasti akan berimbas putus sekolah,” kata Muh Idrus, Jumat (27/11/2020).

Kata dia, pelajar yang sudah bekerja dan terlena hal tersebut. Idrus mengakui bahwa memang kondisi sekolah PJJ tidak optimal dengan koneksi internet yang tidak merata.

Pola PJJ dengan sistem daring menyebabkan siswa tak bisa belajar secara merata, sehingga terjadi kesenjangan pendidikan dengan siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.

PJJ yang dilakukan selama ini mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan. Seperti terhadap pengetahuan anak kelas enam namun materi yang dikuasainya masih kelas empat.

Ia menambahkan, meski belum ada data terkait jumlah siswa putus sekolah tersebut namun ia berharap itu tidak terjadi saat di laksanakan PBM tatap muka di gelar.

“Tingkat kejenuhan masyarakat sudah mulai terlihat saat PJJ dimana sangat dipengaruhi sosial ekonomi dan kemampuan dari orang tua yang berbeda-berbeda,” lanjut Idrus

Hal ini berimbas potensi kekerasan terhadap anak jika situasi ini masih terus berlanjut.

Sementara itu, Ketua Public Safety Center (PSC) Dinkes Kolut, Nahdatul Ulama mengatakan saat ini pihaknya menggelar kampanye protokol kesehatan Covid-19 di 15 kecamatan sebelum sekolah tatap muka digelar pada Januari nanti.

Menurutnya hal tersebut merupakan upaya Pemda Kolut dalam mengevaluasi tingkat kesadaran masyarakat dalam penegasan pihak sekolah. Setiap satuan pendidikan melakukan, mengisi, dan memenuhi daftar periksa kesiapan seperti ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan dan memiliki pengukur suhu.

“Kampanye protokol kesehatan ini kita sudah laksanakan di 15 kecamatan, semoga masyarakat khususnya orang tua siswa bisa menerapkan hal tersebut,” tandasnya. (b)

 


Kontributor: Rusman
Editor : Rizki Arifiani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini