ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Yaudu Salam Ajo mengaku prihatin atas kurangnya tenaga medis di beberapa daerah terpencil dan terpelosok di Sultra seperti di Kolaka Timur (Koltim), Konawe Kepulauan (Konkep), Buton Tengah (Buteng), Muna Barat (Mubar), dan Buton Selatan (Busel).
Yaudu mengatakan, terbatasnya tenaga kesehatan seperti dokter sampai saat ini memang masih menjadi masalah yang berdampak serius bagi masyarakat di daerah itu. Banyak duka atau penderitaan yang harus dihadapi masyarakat disana karena keterbatasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis.
Ia menambahkan, untuk memenuhi kekurangan dokter di Sultra, pemerintah provinsi (Pemprov) harus melakukan strategi. Misalnya dengan mendatangkan dokter ataupun dengan menggelontorkan beasiswa dokter. Sehingga, jumlah kebutuhan dokter dibeberapa daerah itu bisa terpenuhi.
Selain itu, ia juga menegaskan kepada pemerintah untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di daerah terpencil dan terpelosok, seperti mendirikan puskesmas yang menyediakan fasiltas rawat inap.
(Berita Terkait : Jumlah Dokter di Sultra Minim)
“Artinya disini kami berharap agar pemerintah memprioritaskan peningkatan sarana prasarana kesehatan, serta tenaga kesehatan di daerah terpencil dan terpelosok. Termasuk tenaga medis dan dokter harus cukup,” kata Yaudu saat ditemui di ruangan Komisi IV DPRD Sultra, Senin (29/3/2017).
Terkait dengan banyaknya dokter yang terpusat di Kendari, menurutnya itu harus menjadi kajian dari Pemprov Sultra. Artinya penempatan pegawai, termasuk di dalamnya adalah dokter harus merata di setiap kabupaten/kota di Sultra sesuai kebutuhan.
(Berita Terkait : RSUD Buton Utara Kekurangan Dokter Ahli)
“Kita berharap mudah-mudahan pemerintah bisa mengatur lebih baik lagi terkait penempatan tenaga kesehatan, supaya benar-benar distribusinya ini bisa dimaksimalkan. Artinya bisa diperhatikan daerah lain,” tutupnya. (B)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor: Jumriati