ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai kinerja Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) setempat belum mampu dikelola dengan baik bahkan dianggap merugikan daerah.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Baubau Zahari saat rapat bersama antara badan anggaran (Banggar) DPRD dengan Pemerintah Kota Baubau, Selasa (30/6/2020).
Sebagai lanjutan rapat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019.
Zahari menjelaskan, para legislator memberi banyak catatan terhadap pengelolaan PDAM saat ini. Persoalan mengerucut terkait manajemen dinilai tidak efektif dan efisien karena masih dipimpin penjabat pelaksana tugas (Plt).
“Di PDAM itu banyak catatan sebenarnya, termaksud manajemen, termaksud juga perekrutan direktur dalam waktu dekat ini. Termaksud mungkin dilihat rugi terus PDAM ini. Sehingga banyak saran-saran dari teman-teman, bagaimana caranya disisi lain melayani masyarakat dan juga mampu menghasilkan pemasukan untuk daerah,” kata Zahari.
Selain soal PDAM, DPRD juga menyoroti beberapa dinas yang sementara dipimpin Plt. Terhitung ada lima organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Baubau yang tidak memiliki pimpinan definitif.
Menanggapi penilaian legislatif, Plt Direktur Utama (Dirut) PDAM Baubau, La Ode Ali Hasan, membantah jika PDAM mengalami kerugian. Ia hanya mengeluhkan jumlah anggaran yang digelontorkan pemerintah ke PDAM masih kecil sehingga tidak maksimal melayani warga Kota Baubau.
Terkait seleksi Dirut PDAM, Ali Hasan menyebut hal itu bakal dilaksanakan tahun ini dan menunggu kesiapan tim ahli.
“Tapikan dengan kondisi hari ini. Kembali lagi mungkin dengan kondisi anggaran kita yang masih terbatas, sehingga mungkin hari ini apa adanya kita terima,” ujarnya.
Ali Hasan yang juga menjabat Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Baubau itu menjelaskan, jika anggaran cukup pemerintah dapat membangun penampung air khusus yang dapat menampung jumlah air yang besar. Sehingga meski musim kemarau tiba, pelayanan PDAM tetap maksimal kepada masyarakat. (b)