Diisukan Pisah, Ruksamin-Raup: Kami Masih Bersama Fokus Bangun Daerah

Diisukan Pisah, Ruksamin-Raup: Kami Masih Bersama Fokus Bangun Daerah
KUNJUNGAN WISATA - Bupati Konut, Ruksamin bersama wakilnya, Raup berfoto bersama dalam kegiatan kunjungan wisata di Pulau Labengki beberapa waktu lalu.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 nanti, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin-Raup diterpa isu jika hubungan mereka sudah tidak harmonis lagi.

Beredar kabar di media sosial, jika pasangan yang mengsung tagline Konasara ini bakal pisah dan masing-masing maju sebagai calon bupati Konut dengan pasangan yang lain.

Menanggapi hal itu, baik Ruksamin maupun Raup membantah hal itu. Keduanya kompak menyatakan jika sampai saat ini masih fokus bekerja untuk membangun daerah, menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan yang diamanahkan masyarakat. Terlebih usia kepemimpian mereka baru memasuki 3 tahun lebih.

Baca Juga : Ruksamin-Raup Ajak Masyarakat Pererat Silaturahmi

“Pemerintahan hari ini masih Ruksamin-Raup. Kami masih jalan sama-sama, di manapun. Saya jangankan berniat, berpikir saja untuk pisah sama pak Raup sama sekali tidak pernah. Ini merupakan komitmen awal sejak pertama kami berkompetisi di Pilkada 2015 lalu,” kata Ruksamin usai mengikuti salah satu kegiatan di kantor DPPKB Konut beberapa waktu lalu.

Mantan Ketua DPRD Konut ini menegaskan, kepentingan politik dan pemerintahan tidak bisa dicampur baurkan. Sebab, roda pemerintahan akan pincang dan semerawut karena terjadi perselisihan dukung mendukung antara satu sama lainnya. Imbasnya, pelayanan publik lumpuh, masyarakat korban, pembangunan daerah terhambat.

“Jangan kerena kepentingan pribadi atau politik kita mau rusak apa yang sudah kita lakukan selama ini. Yah, bicara politik kan lain lagi prosesnya, jangan dicampur aduk. Kalau itu terjadi akan bikin gaduh masyarakat kita. Intinya, hari ini Ruksamin-Raup masih bersama,” tegasnya.

Dia menambahkan, tahapan Pilkada baru akan berlangsung di September nanti, atau kurang lebih tiga bulan lagi. Untuk berbicara pencalonan, keduanya sama sekali belum ada wacana sebelum tugas pemerintahan tuntas.

Baca Juga : Beda Pilihan di Pemilu, Ini Kunci Kekompakan Ruksamin-Raup

“Bassic saya dan pak Raup lahir dari politisi, tapi kami bersikap profesional. Artinya kita bekerja profesional dan menempatkan orang yang profesional bekerja. Saat politik kita bicara politik, saat bekerja kita kerja. Tujuan kita membangun Konawe Utara. Ini utang, kita tak hanya bertanggung jawab di masyarakat tapi di akhirat juga. Ini sumpah jabatan yang kita bawa,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Konut Raup juga menyampaikan, jika dirinya fokus mendampingi Ruksamin membangun Konawe Utara. Berperan bagian dari sistem pemerintahan, dirinya tak mau membuat gaduh di masyarakat dengan munculnya isu pilkada 2020. Baginya, saat ini yang terpenting menyelesaikan kepentingan rakyat.

“Saya tanpa berbicara, bisa lihat sendiri hubungan saya dan pak Ruksamin. Politik ini kan dinamis dan ada saatnya nanti kita bicarakan. Kalau kita nyatakan lanjut atau pisah akan buat gaduh masyarakat. Saya harap kita semua bisa memahami,”ucap Ketua DPD PAN Konut ini.

Diakuinya, jumlah penduduk masyarakat Konut yang mencapai sekitar 46 ribu jiwa sangat sulit untuk menyatukan pendapat, karna karakter yang berbeda-beda. Meski demikian, dirinya berharap agar tidak melempar opini publik yang berlebihan sehingga berimbas pada daerah.

“Kita sekarang bekerja apa yang menjadi komitmen awal kita. Saya tidak mau terpengaruh isu di masyarakat. Soal berpisah atau tidak, kita punya pimpinan partai tertinggi yang masing-masing punya zona survei. Saya tidak mau melawan karena kita ini bekerja di bawah pimpinan partai, biarkan mengalir seperti air. Belum tentu juga kita ada jaminan hidup sampai 21 april atau september nanti, jadi kita jalani yang ada sekarang,”tukasnya.

Baca Juga : Kembali Raih WTP, BPK Apresiasi Kepemimpinan Ruksamin-Raup

baik Raup maupun Ruksamin juga berharap agar masyarakat maupun lembaga legislatif dapat bekerjasama dengan baik membangun daerah bersama-sama pemerintah.

Dan yang terpenting menggunakan medsos yang positif. Soal diskusi politik, merupakan hal biasa apalagi menghadapi 2020. Akan tetapi, tidak harus menimbulkan perpecahan, pereselisihan antara sesama, apalagi menimbulkan provokasi. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini