ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dr. Sjarif Subijakto membantah jika petugas medis di rumah sakit itu mogok kerja lantaran keterbatasan alat kesehatan seperti alat pelindung diri dan masker.
“Mogok itu tidak betul, kita mengisolasikan petugas UGD dan isolasi. Ada 35 tenaga medis yang kami isolasikan,” tegas Dokter Sjarif Subijakto saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Sjarif, sejaak tiga pasien yang diisolasi di Bahteramas dinyatakan positif Covid-19, sudah tidak ada lagi pengunjung yang berdatangan. Terutama yang sakit dengan sakit biasa, kata dia, sudah jarang yang datang berobat. Yang ada hanyalah pasien yang mencurigai diri sendiri ada Covid-19.
“Untuk pasien keluhan penyakit biasa sudah jarang berobat. Itu mungkin dibilang mogok, sedangkan itu tidak ada, karena petugas kita tetap bekerja sesuai dengan prosedur yang ada,” tandas dia.
(Baca Juga : Tenaga Medis di IGD RS Bahteramas Sultra Mogok, Ini Penyebabnya)
Sjarif Subijakto mengungkapkan, sejak Jumat (20/3/2020) pihaknya membuka dua ruang pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD). Antara lain UGD khusus melayani gejala dan keluhan karena curiga terpapar Covid-19 dan UGD di luar keluhan virus corona. Sehingga, menejemen rumah sakit plat merah itu melakukan sterilisasi gedung sebelum digunakan.
Khusus UGD Covid-19, lanjut dia, dilakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari. Pada saat sterilisasi, pihaknya tidak menerima pasien sementara waktu sampai tindakan sterilisasi selesai dilakukan.
“Magrib sudah selesai, kembali kita buka untuk menerima pasien. Setelah magrib, ada satu pasien ODP, datang ke UGD dan masuk. Rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara. Istilah mogok itu tidak betul, yang betul kita menata lagi pola pelayanan,” terang dia.
Sjarif juga mengkonfirmasi perihal keluhan kurangnya alat medis seperti alat pelindung diri (APD) dan masker. Menurutnya, APD kurang juga merupakan fakta dan keadaan yang terjadi secara nasional, bukan hanya di Sultra. Namun, pihaknya masih punya ketersediaan alat kesehatan tersebut.
(Baca Juga : Imbas Covid-19, 35 Tenaga Kesehatan di RSUD Bahteramas Diisolasi)
“Kami kontak (menghubungkan untuk membeli) ke sana ke mari kontak, minimal masker N-95, yang kita punya terakhir itu 7 boks bantuan dinkes. Sampai hari ini kita punya 600 masker N-95. Jadi kelangkaan itu hal yang sudah umum. Tinggal kita akan mengatasi, karena sebenarnya kita punya uang untuk membeli, cuma barang yang tidak ada,” terangnya.
Sebelumnya, tenaga medis yang bertugas di IGD RSUD Bahteramas Sultra meliburkan diri, setelah diumumkan satu pasien positif corona atau covid-19. Satu pasien positif corona tersebut ternyata sempat dirawat di ruangan IGD RS Bahteramas Sultra. (A)