ZONASULTRA.COM, KENDARI – DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung rencana pembangunan rumah sakit (RS) khusus jantung dan perpustakaan bertaraf internasional di daerah itu yang telah diwacanakan oleh Gubernur Sultra Ali Mazi.
Ketua Komisi III DPRD Sultra Sukarman mengatakan, pembangunan RS khusus jantung dan perpustakaan bertaraf internasional merupakan langkah maju yang direncanakan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) dan patut mendapat dukungan dari legislatif.
Menurutnya, kehadiran RS khusus jantung akan berdampak positif terhadap eksistensi pembangunan di sektor kesehatan. Ini yang harus diberikan apresiasi untuk kemajuan suatu daerah.
Bukti dukungan dewan terhadap dua item kegiatan itu, kata Sukarman, dengan dimasukkannya anggaran perencanaan pembangunannya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2018.
“Kita baru menyelesaikan APBD-P tahun 2018 dan disitu ada dua jenis kegiatan, tapi sebenarnya masih dalam tahap perencanaan. Perencanaan itu ada pembangunan RS khusus jantung dan perpustakaan bertaraf internasional dan itu sudah dianggarkan perencanaannya di APBD-P 2018,” kata Sukarman di ruang kerjanya, Selasa (9/10/2018).
Hanya saja, ia tidak menyebut berapa anggaran yang digelontorkan untuk perencanaan pembangunan RS khusus jantung dan perpustakaan bertararaf internasional ini. Ia hanya berharap di APBD 2019 anggaran fisik pembangunannya bisa teranggarkan.
Sementara untuk sistem penganggaran pembangunannya, kata dia, masih dalam tahap penggodokan, karena disesuaikan dengan kondisi ketersedian dana yang ada.
“Sistem penganggarannya nanti dilihat pada saat masuknya RAPBD 2019,” ungkap politikus PAN ini.
Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan akan membangun RS khusus jantung di Sultra. Selain membangun RS ia juga akan membangun perpustakaan bertaraf internasional.
Politikus NasDem ini berinisiatif membangun RS khusus jantung karena melihat banyak warga Sultra melakukan perawatan dan pengobatan jantung di luar daerah, bahkan sampai keluar negeri. Padahal kata dia, di Sultra memiliki pakar-pakar penyakit jantung yang tak kalah saing dengan dokter ahli di luar negeri.
“Kalau sudah punya sendiri, tidak perlu berobat hingga ke luar negeri. Hal ini juga akan menambah pendapatan daerah,” kata Ali beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan, pembanguan RS khusus jantung ini akan mengunakan lahan RS provinsi lama yang ada di Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat. (B)