ZONASULTRA.ID, KENDARI – DPRD Sulawesi Tenggara menggelar rapat paripurna pengumuman berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Ali Mazi – Lukman Abunawas masa jabatan 2018-2023.
Rapat yang dilaksanakan di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur pada Senin (17/7/2023) tersebut mengumumkan bahwa masa jabatan gubernur dan wakilnya akan berakhir pada 5 September 2023. Oleh karena belum ada kepala daerah hasil pemilihan maka akan segera digodok kandidat Penjabat Gubernur.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi diwakili oleh Lukman Abunawas. Sementara Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh juga tidak hadir sehingga rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Sultra Herry Asiku.
Herry Asiku menyampaikan bahwa sisa masa jabatan gubernur dan wakil gubernur hasil pemilihan kepala daerah untuk masa bakti 2018-2023 telah berada dipenghujung masa baktinya dan segera akan berakhir. Sebagaimana diketahui, di tahun 2023 ini terdapat 17 provinsi yang pimpinan daerahnya akan memasuki masa purna tugas yang secara bertahap akan dimulai pada bulan September, Oktober dan Desember tahun ini.
Pada bulan September ke depan terdapat 10 pimpinan daerah provinsi yang akan mengakhiri masa jabatannya, dan salah satu di antaranya termasuk masa jabatan Gubernur/Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara yang dijabat oleh pasangan Ali Mazi – Lukman Abunawas dengan tagline AMAN.
Pasangan itu sebelumnya berhasil memenangkan simpati serta mandat rakyat Sultra pada pemilihan kepala daerah pada tanggal 27 Juni 2018. Pasangan ini kemudian dilantik secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara pada tanggal 5 September 2018 yang lalu.
“Sebagai pucuk pimpinan daerah di Sulawesi Tenggara, pasangan AMAN telah memberikan sejumlah prestasi dan terobosan dalam mengakselerasi derap langkah pembangunan di Bumi Anoa yang kita banggakan ini,” ucap Herry Asiku.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lukman Abunawas menyampaikan bahwa telah banyak capaian kinerja yang telah diraih bersama Ali Mazi. Hal itu ditunjukan dengan capaian indikator makro pembangunan daerah, yaitu: laju pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, rasio gini, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks pembangunan manusia.
Pada awal kepemimpinan mereka, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sultra pada tahun 2018 mencapai 6,40 persen. Pandemi covid-19 yang melanda pada awal tahun 2020 berdampak sangat besar terhadap perekonomian daerah hingga pertumbuhan mencapai minus 0,65 persen.
“Namun seiring dengan semakin terkendalinya Pandemi Covid-19, dan perekonomian daerah kembali membaik, sehingga pada triwulan pertama tahun 2023 capaian laju pertumbuhan ekonomi mencapai 6,48 persen,” ucap Lukman dalam sambutannya.
Di samping itu, Lukman menyampaikan beberapa program strategis Pemerintah Provinsi Sultra, yaitu: pembangunan jalan tol Kendari ke kawasan pariwisata pantai Toronipa, pembangunan perpustakaan bertaraf internasional, dan pembangunan Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah dan Otak, Oputa Yi Koo. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma
