Driver Grab Kendari Dikeroyok Sopir Taksi, Netizen Sampaikan Rasa Simpati

Driver Grab Kendari Dikeroyok Sopir Taksi, Netizen Sampaikan Rasa Simpati
NETIZEN - Sejumlah dukungan netizen kepada sopir Grab Kendari yang dikeroyok siang tadi, Rabu (29/11/2017) di Depan Kantor Samsat Kendari oleh sopir taksi konvensional. Dukungan tersebut diluapkan warga Kota Kendari pada kolom komentar postingan akun instagram @zonasultracom perihal kejadian itu. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

Driver Grab Kendari Dikeroyok Sopir Taksi, Netizen Sampaikan Rasa SimpatiNETIZEN – Sejumlah dukungan netizen kepada sopir Grab Kendari yang dikeroyok siang tadi, Rabu (29/11/2017) di Depan Kantor Samsat Kendari oleh sopir taksi konvensional. Dukungan tersebut diluapkan warga Kota Kendari pada kolom komentar postingan akun instagram @zonasultracom perihal kejadian itu. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Pasca pengeroyokan salah seorang sopir Grab oleh sejumlah sopir taksi, Rabu (29/11/2017) siang tadi di Depan Kantor Samsat, Jalan Tebaununggu, sejumlah warga internet (warganet) menyampaikan rasa simpatinya

Sejumlah netizen meluapkan simpati dan dukungan pada kolom komentar postingan akun instagram resmi @zonasultra.

Postingan tersebut mendapatkan like sebanyak 500 lebih dan 90 komentar sejak diposting sekitar 3 jam yang lalu.

Salah satu netizen @aldoricko_ mengatakan semua umat manusia sudah memiliki jalan rezekinya masing-masing.

“Intinya semua orang sudah punya rejekinya masing-masing, kita cukup menjalankan yang penting halal! ,” tulisnya.

(Berita Terkait : Lagi, Satu Sopir Grab di Kendari Jadi Amukan Sopir Taksi)

Komentar dukungan juga datang dari akun @aderyyn ia menuliskan “kapan mau berkembang lebih maju kota…..”.

Menurutnya, jika dibandingankan dengan taksi konvensional dan angkot, dirinya merasa lebih nyaman menggunakan Grab. Sebab sopirnya lebih ramah dengan penumpang dan taat akan lalulintas.

“coba juga taksi dan angkot pasti penumpangnya rasa nyaman dan aman… miris sekali lihat ini kejadian… rejeki itu sd ada porsinya masing-masing,” imbuhnya dalam komentar tersebut.

Saran juga disumbangkan oleh akun lainnya @wahyuday89. Ia mengungkapkan pemerintah setempat harus mempertimbangkan segala hal yang mungkin akan terjadi di Kota Kendari jika hadirnya taksi online berbasis aplikasi seperti Grab.

“Jika pemerintah setempat memberikan izin beroperasi, seharusnya pemerintah setempat juga membuat sebuah perda mengenai transportasi online,” imbuhnya.

Supaya menjadikan masyarakat sadar bahwa transportasi online itu legal dan memiliki badan hukum. Menurutnya hal tersebut dapat menjadi acuan pengemudi taksi online di Kendari terlindungi.

Namun ada pula netizen yang memberikan komentar kasarnya kepada pelaku pengeroyokan @fendi_ntaki “mirisss sengaja dijebak, yang patut di salahkan yang pemda karena sudah beri izin,” ujarnya.

@idhamoh “mereka mungkin tidak tahu kalau menjebak bisa ditangkap sama polisi,” imbuh akun lain.

(Berita Terkait : Supir Angkot dan Taksi di Kendari Kembali Demo Tolak Grab)

Dalam postingan tersebut banyak warga kota Kendari yang memberikan dukungan kepada sopir Grab atau hadirnya Grab di Kota Kendari.

Merujuk pada persoalan izin nasional Grab untuk beroperasi di seluruh wilayah Indonesia itu sudah ada. Namun, pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra mempertanyakan terkait izin sopir dari Grab tersebut.

Kadishub Sultra Hado Hasina mengatakan minimal sopir tersebut berada dibawah naungan sebuah vendor atau koperasi dengan peserta minimal lima orang.

“Kalau belum ada vendor ya terpaksa harus dihentikan sementara,” ujar Hado dalam sebuah pertemuan dengan Polda Sultra beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Plt Gubenur Sultra Saleh Lasata enggan berkomentar banyak terkait persoalan Grab di Kendari. Sebab saat ditanyai oleh awak media usai melantik Dekranasda Kota Kendari di Rujab Gubenur, ia mengatakan akan melakukan peninjauan ulang apabila ditemukan masalah.

(Berita Terkait : Tolak Grab, Sopir Taksi dan Angkot di Kendari Mengadu ke DPRD Sultra)

“Oh ia, kemarin kan sudah diselesaikan oleh Dishub, kita akan tinjau ulang,” tukasnya dengan nada singkat.

Namun sayangnya, hal tersebut tak lantas membuat Grab berhenti beroperasi. Sampai hari ini pun layanan transportasi online tersebut tetap beroperasi.

Alhasil pada Rabu siang, sedikitnya dua sopir Grab diamankan polisi karena menjadi sasaran amukan massa yang menggelar demo di Lapangan MTQ dan Kantor DPRD Sultra. (B)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini