ZONASULTRA.ID, KENDARI – Duta Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2022 menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran Universitas Halu Oleo (UHO) untuk melaksanakan Program Melestarikan bahasa dan sastra daerah melalui cerita anak (Mesarita) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Konsel, Lambusa, Kecamatan Konda pada 1 Agustus hingga 3 September 2022.
Ketua Duta Bahasa Sultra 2022, Abdullah Al Hayad mengatakan, bahwa program tersebut merupakan pelatihan kepada anak sekolah dasar sebagai suku asli Sultra yang harus melestarikan bahasa daerahnya. Kata dia, pihaknya mengangkat bahasa daerah Tolaki karena berada pada wilayah yang mayoritas penduduknya suku asli Tolaki.
“Hari ini penutupan progam Mesarita di MIN 2 Konsel setelah kita jalankan satu bulan lamanya. Mesarita itu juga dari bahasa Tolaki yang artinya bercerita atau mendongeng,” ucapnya saat acara penutupan Mesarita di Konsel pada Sabtu (3/9/2022).
Kata Hayad, pelibatan UKM Penalaran UHO dikarenakan UKM tersebut memiliki andil yang sangat besar dalam literasi karena bersifat karya tulis. Selain itu, menurutnya literasi tidak cukup hanya untuk mahasiswa saja, melainkan anak-anak lah yang menjadi sumber pembinaan literasi pertama.
Ketua UKM Penalaran UHO itu juga menjelaskan bahwa pemilihan daerah Konda, Kabupaten Konsel untuk merevitalisasi bahasa daerah karena wilayah tersebut merupakan daerah trans yang bercampur suku Jawa, Bali dan sebagainya sehingga rentan bagi bahasa asli untuk terasingkan bahkan terlupakan.
Selain itu, daerah Konda berbatasan langsung dengan wilayah kota, sehingga besar kemungkinan budaya yang ada di kota akan berimbas ke daerah sekitarnya. Setelah kegiatan di MIN 2 Konsel, Duta Bahasa Sultra 2022 akan kembali melakukan kegiatan serupa di SDN 14 Moramo dan beberapa daerah di Sultra seperti Buton, Muna dan lainnya.
Kepala Kantor Bahasa Sultra, Uniawati mengatakan, melihat antusias siswa dan dukungan dari sekolah yang sangat besar menjadi salah satu pendukung para Duta Bahasa Sultra menjalankan kegiatan di MIN 2 Konsel. Ia sangat mengapresiasi semangat, kerja keras dan kekompakan para Duta Bahasa Sultra untuk melestarikan bahasa daerah yang ada di Sultra.
Senada dengan itu, Kepala Sekolah MIN 2 Konsel Gatot Suhardi mengatakan, bahwa setelah sebulan lamanya dibina oleh Duta Bahasa Sultra, ia melihat adanya perubahan gaya bahasa dan tutur kata dari para siswanya. Ia berharap kegiatan tersebut bisa berkelanjutan bukan hanya untuk bahasa Tolaki, tetapi seluruh bahasa daerah yang ada di Sultra.
“Dampaknya sangat bagus sekali untuk siswa-siswi MIN 2 Konsel, utamanya bahasa daerah Tolaki para siswa,” ucapnya. (A)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin
