Es Krim Ikut Andil dalam Inflasi September 2018 di Kendari

72
Kendari Catat Inflasi 0,77 Persen, Sektor Pendidikan Penyumbang Terbesar
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan 10 andil terbesar inflasi pada Septermber 2018 di Kota Kendari.

Kepala BPS Sultra Mohammad Edy Mahmud mengatakan untuk andil terbesar inflasi yaitu tarif rumah sakit, angkutan udara, selain itu bahan makanan juga turut menyumbang inflasi seperti ikan layang atau benggol, beras, obat dengan resep, terong panjang, baju muslim wanita, es krim, ikan cakalang atau sisik, dan emas perhiasan.

Sedangkan untuk andil deflasi, BPS mencatatkan 10 terbesar adalah tomat sayur, kacang panjang, ikan kembung, bayam, cabai rawit, tomat buah, ikan rambe, teri, daging ayam ras, dan daun singkong.

BACA JUGA :  Taspen Serahkan 10 Kursi Roda dan Sosialisasi Stunting di Kendari

Berdasarkan andil yang dirilis oleh BPS Sultra tersebut menyebabkan Kota Kendari mengalami deflasi 0,54 persen. Sementara Kota Baubau mengalami deflasi 0,96 persen.

Sehingga, inflasi pada September 2018 berdasarkan tahun kalender sebesar 2,20 persen. Adapun untuk inflasi year on year (tahun ke tahun) sebesar 1,70 persen.

“Untuk inflasi tahun kalender Kota Baubau sebesar 0,54 persen, inflasi tahun ke tahun 0,61persen,” ujarnya saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Senin (1/10/2018).

BACA JUGA :  APBN Sultra 2023 Naik Jadi Rp25,57 Triliun

Edy menjelaskan, andil deflasi tertinggi pada September 2018 merupakan bahan makanan. Sementara, kesehatan memberikan andil inflasi tertinggi.

Diikuti makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, sandang, pendidikan, rekreasi, dan olahraga, dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. (B)

 


Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor Tahir Ose