Gempa 3,6 SR Guncang Moramo, Terasa Keras di Kendari

818
Gempa 3,6 SR Guncang Moramo, Terasa Keras di Kendari
GEMPA - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Tenggara Kendari tepatnya di daerah Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu ( 15/4/ 2018). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Tenggara Kendari tepatnya di daerah Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu ( 15/4/ 2018).

Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempa berkekuatan M=3,6 terjadi pada pukul 18.00.05 WITA dengan episenter 4,09 LS – 122,73 BT sekitar 19 KM Tenggara Kendari – Sulawesi Tenggara dengan kedalaman 22 km.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia mengungkapkan, peta tingkat goncangan (Shakemap) BMKG menunjukan bahwa dampak gempabumi berupa goncangan keras dirasakan di Kota Kendari dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI).

“Di daerah ini goncangan gempabumi dilaporkan dirasakan oleh banyak orang. Hasil koordinasi dengan pihak terkait hingga saat laporan ini dibuat belum ada informasi adanya kerusakan akibat gempa bumi tersebut,” kata Rosa Melalui siaran pers kepada Zonasultra.com, Minggu (15/4/2018).

BACA JUGA :  Bukannya Meleraikan Siswa Yang Berkelahi, Guru SD Ini di Buton Justru Menyuruh Siswanya Melapor ke Polisi

Terkait dengan peristiwa gempa bumi di wilayah Kendari ini, hingga laporan ini disusun pada pukul 18.30 WITA, belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa.

(Baca Juga : Gempa Bumi 3,7 SR Guncang Buton Tengah)

“Belum ada tanda gempa susulan, kita berharap tidak ada ya dan potensi adanya tsunami Insya Allah tidak ada,” ungkap Rosa.

BACA JUGA :  Banjir Bandang di Konut, Ratusan Hektar Sawah Siap Panen Tenggelam

Ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik Sangi-sangi di bagian Tenggara Moramo-Kendari.

Getaran gempa dirasakan keras oleh masyarakat di Kendari. Warga di Kecamatan Baruga berhamburan keluar dari dalam rumahnya. Peristiwa alam itu bertepatan dengan warga hendak menjalankan shalat Magrib.

” Keras sekali. Kayaknya ada suara baku buru begitu, kaca rumah saja terasa keras suaranya. Jadi kita keluar semua dari rumah jangan sampai ada gempa susulannya, ungkap Yuli. (A)

 


Reporter : Sri Rahayu
Editor : Kiki