Hingga Tahun 2019, Rp6,1 Triliun Dana Desa Sudah Mengalir ke Sultra

347
Hingga Tahun 2019, Rp6,1 Triliun Dana Desa Sudah Mengalir ke Sultra
RAPAT EVALUASI - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tasman Taewa saat memaparkan evaluasi pengelolaan dana desa tahun 2019, Selasa (17/12/2019) di Hotel Claro Kendari. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejak tahun 2015 hingga 2019 total dana desa yang sudah masuk ke Sulawesi Tenggara (Sultra) sebanyak Rp6,1 triliun.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sultra Tasman Taewa mengatakan, setiap tahun dana desa selalu mengalami peningkatan dan hanya tahun 2018 angkanya berkurang sekitar 4,57 persen. Tahun 2015 besarannya Rp496 miliar; 2016 Rp1,12 triliun; 2017 Rp1,48 triliun; 2018 Rp1,41 triliun; dan 2019 Rp1,61 triliun.

“Tahun ini naik lagi 14,11 persen,” kata Tasman dalam acara Rapat Evaluasi Desa se-Sultra, Selasa (17/12/2019) di Hotel Claro Kendari.

Baca Juga : Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa di Sultra 2020

Tasman menjelaskan bahwa alasan adanya kenaikan dana desa ini karena mengacu pada formula terkait afirmasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta jumlah penduduk. Sehingga, desa yang mengalami peningkatan jumlah penduduk maka anggaran dana desanya juga akan naik.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

Berdasarkan hasil evaluasi, Tasman menyebutkan bahwa tahun 2019 dana desa sudah berhasil digunakan untuk membangun jalan desa 1.437 kilometer (km), 2.320 jembatan, dan 25.099 meter irigasi/saluran air. Selain itu, juga digunakan untuk membangun 47 unit pasar, 22 unit BUMDes, 38 unit embung, 150 unit sarana olahraga, 618 unit penahan tanah, 6.009 unit sarana air bersih, 12 unit sumur, 4.662 MCK, 62 unit polindes, 232 unit PAUD serta 123 unit posyandu.

Tasman menambahkan secara umum 2019 dana desa telah dialokasikan untuk mendukung pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Di bidang kesehatan telah dibangun polindes 115 unit dan posyandu 162 unit.

Alokasi selain non sarana prasarana kesehatan, berupa pemberian insentif 28 ribu orang, bantuan pengadaan alat kesehatan untuk 6.463 orang, bantuan makanan dan obat untuk 2.677 orang, pelatihan 572 orang, pelayanan 5.794 orang, dan jaminan sosial 878 orang.

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Baca Juga : 2 Desa Fiktif di Konawe Diduga Masih Terima Dana Desa

Bidang pendidikan, melalui dana desa telah berhasil dibangun 1.303 unit gedung sekolah TK dan PAUD, 7 unit perpustakaan. Bidang perekonomian, hingga saat ini telah dibangun 1.732 BUMDes.

Untuk diketahui, anggaran Rp6,1 triliun tersebut disalurkan ke 15 kabupaten, 197 kecamatan dan 1.191 desa. Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) merupakan daerah dengan jumlah dana desa terbesar se-Sultra sebanyak Rp251,2 miliar.

“Intinya saya berharap kepada semua kepala desa bahwa dana desa itu benar-benar bisa dimanfaatkan sesuai keperuntukkannya sehingga benar tepat sasaran,” ujar Tasman. (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini