Ini Penjelasan BPKAD Soal Pinjaman Rp1 Triliun Pemprov Sultra

785
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Isma
Isma

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana akan mengajukan pinjaman uang, ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp1,195 triliun. Pinjaman uang itu bakal digunakan untuk keperluan pengerjaan sejumlah mega proyek yang masuk dalam program kerja Ali Mazi dan Lukman Abunawas sebaagi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra, Isma menjelaskan, perihal pengajuan utang ke PT SMI. Dan saat ini pihaknya tengah berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemedagri).

(Baca Juga : Bangun Mega Proyek, Ali Mazi Bakal Ajukan Pinjaman Dana Rp1,19 Triliun)

“Salah satu persyaratan dari Kemendagri itu pinjaman harus ada kegiatan yang menghasilkan, sehingga dipilih untuk pembangunan RS Jantung dan Pembulu Darah serta jalan akses wisata Toronipa. Jadi nanti direncanakan dua mata anggarannya yang akan di biaya oleh pinjaman,” terang Isma saat ditemui awak media dalam acara groundbreaking pembangunan jalan akses wisata Kendari-Toronipa, Selasa (3/9/2019).

BACA JUGA :  Pemerintah Salurkan Beras Cadangan Pangan Pemerintah untuk 219.428 KPM di Sultra

Isma menerangkan, usulan pinjaman Pemporv Sultra ke pihak PT SMI yakni sebesar Rp1,6 triliun. Akan tetapi kemungkinan hanya akan disetujui oleh pihak PT SMI hanya sekitar Rp1.195 triliun.

“Tapi teman-teman di Ketuai Kepala Bappeda Sultra dan teman-teman dari DPRD Sultra masih konsultasi ke Kemendagri. Penentuannya nanti dari Kementerian Keuangan dalam hal itu dari PT SMI untuk menentukan berapa, tapi kita berharap bisa mencapai angka Rp1 triliun,” harapnya.

(Baca Juga : Ali Mazi Bakal Renovasi Gedung Kantor Gubernur Jadi 17 Lantai)

Terkait proses pembayaran utang nantinya, Isma menjelaskan, akan dibayarkan menggunakan APBD Sultra melalui Dana Alokasi Umum (DAU), terlebih saat ini Pendapat Asli Daerah (PAD) Sultra mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Sistem pembayaran pun, nantinya akan menggunakan sistem yang berdasarkan fisik pengerjaan proyek.

BACA JUGA :  Sultra Ekspor 56 Ton Biji Pinang ke Negara Iran

“Jadi kalau jaman RS Bahteramas dulu itu, dulu di transper sekali. Tapi setelah itu pinjaman-pinjaman selanjutnya itu sesuai dengan kemajuan fisik pekerjaan, jadi kontraknya berapa, tahap pertama berapa, setelah itu disesuaikan pekerjaan di lapangan setelah itu mentransper,” ucapnya.

(Baca Juga : Pembangunan Jalan Kendari-Toronipa Telan Anggaran Rp1,1 Triliun)

Meski begitu, proses pembayaran utang pun baru akan dilakukan setelah dua tahun proses pengerjaan fisik proyek. Artinya, bila pengajuan pinjaman dilakukan pada 2019 ini, maka utang pokok baru akan di bayarkan sekitar 2023 mendatang.

“Kan pinjaman itu pembayaran setelah dua tahun, jadi nanti pembayarannya itu di tahun ke tiga. Jadi puncak dari pembayaran pinjaman itu nanti di tahun 2023, tapi untuk awal-awal itu kita bayar bunganya dulu. Saat ini utang-utang kita sudah lunas semua, sudah tidak ada lagi,” tutupnya. (b)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor : Kiki

1 KOMENTAR

  1. Saya bersyukur pd tuhan yg mengarahkan pilihan saya pada aman disuksesi kemarin ada cukup andil dan paran saya memenangkan Aman untuk sultra tercinta secara moril, spirituil dan materiil, saya taksudi meminta pada apa yg telah saya upayakan untuk aman dan sultra tercinta tetapi saya berharap pada Aman agar berkinerja sensasional dan monumental untuk masyarakat dan sultra tercinta,….tertanda Sarsito kordinator penyuluh sosial masyarakat sulawesi tenggara, komisaris Goro Corp Indonesia di Bende

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini