ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jelang kedatangan gelombang pertama 156 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok, puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari memblokade gerbang masuk Kota Kendari di Kecamatan Ranomeeto, Senin (22/6/2020).
Puluhan mahasiswa ini menggeser tenda posko petugas penjaga perbatasan gugus tugas Covid-19 ke tengah jalan. Demonstrasi ini juga diwarnai dengan aksi bakar ban. Kendaraan yang hendak melintas di wilayah itu pun dialihkan.
Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap 500 TKA China yang bakal bekerja di dua perusahaan yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS). Direncanakan, 500 TKA ini akan masuk secara bergelombang dimulai Selasa (23/6/2020).
Jenderal Lapangan Benni Putra Lamangga menjelaskan, alasan penolakan itu didasari karena Imigrasi Kendari dan perusahaan pemakai jasa pekerja asing tidak transparan mengenai visa keahlian secara spesifik ke publik.
“Mereka ahli atau tidak. Berapa visa 312 untuk keahlian dan berapa visa 311, mereka harus buka ke publik. Belajar dari 49 TKA kemarin, itu cacat regulasi. Seharusnya 49 TKA itu dideportasi, Imigrasi harus bertanggung jawab,” tegas Benni di lokasi demonstrasi.
Selain dugaan pelanggaran regulasi, mengizinkan tenaga kerja asing asal China itu bagi dia tidak etis. Pasalnya, saat ini Sultra masih menghadapi pandemi global Covid-19 dan belum berakhir. Data Gugus Tugas, per hari ini jumlah kasus positif mencapai 332.
“Nilai etisnya di mana. Di saat kami dilarang berkumpul, justru pemerintah akan mendatangkan ratusan TKA. Itu sangat kontradiksi dan menunjukkan pemerintah tidak konsisten,” tandas dia.
Pihaknya meminta agar TKA China ini tidak masuk dulu. Apalagi, perusahaan pemakai jasa orang asing ini tidak transparan. Jika pemerintah tidak mendengarkan keluhan mahasiswa ini, mereka akan menggelar demonstrasi yang lebih besar esok hari.
“Aksi hari ini akan berlanjut sampai besok. Besok kami akan menutup semua akses masuk dari Bandara Haluoleo menuju Kota Kendari,” tukas Benni.
Demontrasi penolakan ini masih berlangsung. Mahasiswa berencana menyambangi kantor Imigrasi Kendar. Tampak tak ada pengaman berarti dari kepolisian. Polisi hanya mengatur lalu lintas dan mengarahkan ke jalan yang masih bisa dilalui kendaraan. (a)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati