
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Polisi Iriyanto menilai gelaran adat yang saban tahun dilaksanakan di Lawele Kecamatan Lasalimu merupakan tradisi dan kearifan lokal yang patut dilestarikan.
Namun begitu menurut Iriyanto, selaiknya pesta adat tahunan itu dilaksanakan dan berjalan dengan suasana nyaman dan tertib.
Iriyanto mengatakan kearifan lokal harus dijunjung sebagai kekayaan budaya di Indonesia namun jangan sampai ada kegiatan-kegiatan yang negatif seperti joget-joget disertai mabuk-mabukan dibawah pengaruh minuman keras (miras). Karena mabuk itulah pada Minggu (21/10/2018) dini hari kemarin sampai terjadi pembakaran 10 unit kendaraan dinas polisi.
“Tindakan kepolisian sudah berjalan, kita sudah mengamankan 7 orang dan mungkin akan mengembang. Silahkan yang merasa bersalah, melakukan perbuatan pembakaran untuk melaporkan diri. Yang jelas dari 7 orang itu pasti akan mengembang lagi,” ujar Iriyanto yang baru saja tiba di Polda Sultra (Senin, 22/10/2018) usai kungjungan dari Buton dan Baubau.
(Berita Terkait : Paksakan Joget di Pesta Adat, 10 Unit Kendaraan Polisi di Buton Dibakar)
Pesta adat itu merupakan salah satu bentuk rasa syukur atas rezki dari tuhan yang maha kuasa. Iriyanto menyarankan agar nantinya usai melaksanakan ritual adat dilanjutkan dengan syukuran doa selamat dan ke depan dilaksanakan tausiah (dakwah) dengan menghadirkan tokoh agama.
Masyarakat Buton merupakan masyarakat yang sangat religius dan islami. Iriyanto berharap ke depan perbuatan negatif seperti mabuk-mabukan tak lagi menciderai kegiatan-kegiatan masyarakat.
(Berita Terkait : Penjual Ikan hingga Pelajar Diduga Terlibat Aksi Pembakaran Kendaraan Polisi di Buton)
Sebelumnya pada Minggu, 21/10/2018 Kapolda Sultra Brigjen Polisi Iriyanto berkunjung ke Desa Lawele untuk melaksanakan pertemuan dengan masyarakat usai insiden pembakaran 10 unit kendaraan polisi. Turut hadir sejumlah tokoh yakni Kapolres Buton AKBP Andi Herman, Sekda Buton Zilfar Djafar, Danramil Lasalimu kapt. Inf. La Madjidu, dan sejumlah tokoh lainnya.
Saat pertemuan itu Iriyanto menghimbau agar kejadian pengrusakan tak terulang lagi dikemudian hari. Pelaksanaan pesta adat agar ditata ulang pelaksanaannya. (B)