Kementerian PUPR Pertimbangkan Pembangunan Rusunawa Tiga Kampus di Kendari

RUSUNAWA - Rapat Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR di Nusantara II DPR RI Senayan Jakarta Selatan, Senin sore (29/10/2018). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempertimbangkan pembangunan rumah susun mahasiswa (rusunawa) dua kampus di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebelumnya anggota DPR RI Ridwan Bae telah mengajukan sebanyak 6 unit untuk mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).

“Untuk rusunawa ada tiga yang saya usulkan, tapi sepertinya IAIN belum jelas sertifikatnya. Jadi tinggal Unsultra dan UHO itu saja Pak, karena mahasiswa sudah terlalu berharap pada gedung itu,” ujar Ridwan Bae dalam rapat Komisi V bersama Kementerian PUPR di Nusantara II DPR RI Senayan, Jakarta Selatan, Senin sore (29/10/2018).

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR menangkap aspirasi Ridwan Bae dan akan dipertimbangkannya. Ditemui di sela-sela rapat Komisi V, Ridwan Bae tetap mengusulkan anggaran pembangunan rusunawa di tiga kampus tersebut dengan jatah masing-masing dua gedung.

“Saya tetap mengusulkan tiga kampus, tapi informasi bahwa IAIN sedikit bermasalah di tanah. Kalau itu bermasalah di tanah kita tunda dulu sambil kita clearkan itu,” jelas Ridwan saat dikonfirmasi awak Zonasultra.com.

Anggota DPR RI Ridwan Bae
Anggota DPR RI Ridwan Bae saat ditemui awak Zonasultra di sela-sela rapat di Nusantara II DPR RI Senayan Jakarta Selatan, Senin sore (29/10/2018)

Untuk Unsultra dimungkinkan pembangunan rusunawa hanya satu gedung mengingat luas tanah yang tersedia.

“Tadinya saya minta dua, tapi Unsultra sepertinya satu saja mungkin sudah penuh. Menurut saya kalaupun harus satu ya harus diterima karena kondisional,” imbuh politisi Golkar ini.

(Baca Juga : Pemerintah Setujui Pembangunan Tiga Jembatan Penghubung di Sultra)

Sejauh ini Ridwan masih terus melobi agar pembangunan rusunawa dapat dianggarkan di APBN 2019. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kampus. Kendati demikian dari tiga kampus yang diusulkan, hanya Rektor Unsultra yang merespon bagus terhadap rencana pembangunan rusunawa ini.

“Masalahnya IAIN punya masalah tanah, saya lihat UHO kurang respon. Justru satu-satunya yang menelpon saya adalah Rektor Unsultra,” katanya.

Mantan Bupati Muna dua periode ini berpendapat mungkin UHO maupun IAIN tidak tertarik dengan rencana pembangunan rusunawa tersebut. (B)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini