Kepiting Bakau Belum Dibudidayakan Secara Optimal di Kendari

558
Kepiting Bakau
Kepiting Bakau

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat produksi jenis kepiting di Kota Kendari masih berkisar 30 sampai dengan 40 ton pertahunnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari, Agus Salim mengatakan, dengan jumlah produk yang hanya 30 sampai 40 ton per tahunnya masih relatif kecil. Ini disebabkan nelayan yang membudidayakan kepiting bakau masih terbatas.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari ungkapnya, produksi kepiting bakau di Ibukota Sulawesi Tenggara ini berasal dari lahan atau kawasan budidaya milik petani tambak sekitar 100 hektare.

BACA JUGA :  Penuhi Kebutuhan Konsumen, Pangkalan Minta Tambah Jatah Tabung Gas Melon

“Dengan produksi yang relatif kecil seperti saat ini sebenarnya sangatlah tidak menguntungkan. Sebab permintaan kebutuhan kepiting bakau sangatlah tinggi besar dari luar Sultra, “jelasnya, di ruang kerjanya, Selasa (13/2/2018).

Budidaya kepiting bakau ini tuturnya, memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan di Kendari. Hanya saja satu hal yang menjadi kendala belum terkelola dengan maksimal oleh nelayan kepiting bakau di Kota Kendari.

Saat ini lanjutnya, peminat atau permintaan kepiting bakau dari Kendari tidak hanya untuk kebutuhan lokal Kendari atau Sultra, tetapi sudah banyak pedagang yang mengantarpulaukan.

BACA JUGA :  Minyak Goreng Kemasan di Mubar Tembus Rp45 Ribu per Liter

“Kepiting bakau di Kendari, merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang sudah diantarpulaukan kebeberapa daerah seperti Makassar, Bali, Surabaya dan Jakarta,” kata Sulkarnain.

Untuk itu Diterangkannya, nelayan kepiting hendaknya bisa menyadari potensi ini, Sebab pengembangan budidaya kepiting bakau ini hasilnya dapat mengangkat kehidupan perekonomian warga Kota Kendari. (B)

 


Reporter : M Rasman Saputra
Editor :Tahir Ose