Kisah Sahdar, Pemuda Kolut Kuasai 8 Bahasa Asing Secara Otodidak

BAHASA ASING - Sahdar (27), warga Desa Kondara, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) kini menjadi buah bibir di daerahnya karena kemampuannya menguasai delapan bahasa asing. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Sahdar (27), warga Desa Kondara, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) kini menjadi buah bibir di daerahnya karena kemampuannya menguasai delapan bahasa asing.

Selain bahasa Inggris, alumni Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lakidende ini juga menguasai bahasa asing lain seperti Prancis, Jerman, Spanyol, Arab, Korea, Jepang, dan Usbekistan.

Sahdar mengungkapkan, delapan bahasa asing tersebut dia kuasai dengan cara otodidak. Melalui youtube, musik, dan film. Selain bahasa, ia juga mempelajari tulisan Korea dan Jepang.

(Baca Juga : Bahtiar Zaadi, dari Kondektur Mobil, Satpam Hingga Jadi Deputi BI Sultra)

Sahdar mampu berkomunikasi lancar dalam bahasa Inggris sejak SMP sebagai modal awal menguasai bahasa lainnya.

“Sejak SMP saya sudah senang bahasa Inggris, begitu saya bisa jadi penasaran juga belajar dengan bahasa negara lain,” kata Sahdar saat ditemui awak zonasultra.id, Kamis (22/3/2018).

“Awalnya saya hanya belajar dari kamus kemudian pakai aplikasi HP yang berkaitan dengan bahasa yang saya pelajari,” tambahnya.

(Baca Juga : Balada Hari Raya Anak Rantau di Ibukota)

Itu juga sebagai strategi untuk mempercepat metode pemahaman dalam mempelajari bahasa asing, termasuk pengucapan dan tulisannya.

“Tulisan Korea dan Jepang saya pelajari sampai satu tahun lebih dan kendala saya dapat seperti bahasa Jepang adalah penulisan huruf kanji,” ungkap Sahdar.

Belajar dari Lirik Lagu

Sahdar menjelaskan, ketika dia mendengar lirik lagu, ia langsung ingin mencari tahu artinya. Kemampuan multibahasa ini membuatnya lebih mengapresiasi dan menghargai budaya dari negara lain.

Kisah Sahdar, Pemuda Kolut Kuasai 8 Bahasa Asing Secara Ototidak“Alasan utama saya pelajari bahasa asing untuk menguasai lebih banyak ilmu pengetahuan, karena kebanyakan buku pengetahuan tertulis dalam bahasa asing,” bebernya.

Pemuda yang mengalami cacat fisik pada jari tangannya ini berharap bisa menambah kemampuan bahasanya seperti Rusia dan Mandarin.

“Dengan menguasai bahasa asing saya berharap bisa saya pergunakan suatu hari nanti,” harapnya.

Masyuri, salah satu teman sekolah Sahdar mengaku takjub dengan kemampuan yang dimiliki temannya itu. Semasa sekolah, Sahdar dikenal sudah bisa mengerjakan soal bahasa Inggris tanpa kendala.

“Dulu waktu sekolah ada tugas selalu Sahdar diminta bantu karena dia sudah bisa bahasa Inggris,” kata Masyuri.

(Baca Juga : Kisah Sukses Pengusaha Tenun Khas Sultra, dari Sepeda Ontel Hingga Pameran Mancanegara)

Namun Masyuri menyayangkan kelebihan yang dimiliki temannya tidak digunakan di luar daerah karena Sahdar hanya tinggal di kampung.

Kini Sahdar menjalani hari-harinya dengan membantu orang tuanya di kebun setelah menyelesaikan studinya di Unilaki.

Sementara Junaini (65), orang tua Sahdar merasa heran anak ketiganya masih belajar seperti anak sekolah.

“Saya sering lihat menulis seperti anak sekolah tapi tidak tahu tulis apa,” katanya. (A)

 


Penulis: Rusman
Editor: Jumriati

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini