Manfaat Puasa Dalam Tinjauan Sains

Manfaat Puasa Dalam Tinjauan Sains
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Secara ilmiah/ saintifik mungkin Anda bertanya mengapa saat berpuasa tidak dibolehkan makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar sampai azan Magrib ? Kurun waktunya kurang lebih 12 – 13 jam bagi wilayah yang dilalui oleh garis Khatulistiwa.

Sedangkan bagi belahan dunia lain yang tidak dilewati oleh Khatulistiwa, siklus tersebut dapat lebih pendek atau bahkan lebih panjang. Hal ini telah disesuaikan oleh Allah SWT dengan kondisi suhu bumi yang dihuni oleh orang-orang yang beriman tersebut.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Ruslin Hadanu
Ruslin Hadanu

Wakil Rektor Bidang Akademik USN Kolaka, Prof. Ruslin Hadanu, menjelaskan pada bulan Ramadan kurang lebih 1,7 milyar penduduk bumi melakukan puasa Ramadan sebagai syariat yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam QS Al Baqarah : 183. Ia pun mengungkapkan sedikit kajian sains tentang puasa dan dampak kesehatan bagi yang melakukannya.

Baca Juga : Menilai Puasa Sebagai Sekolah Besar Untuk Melahirkan Dua Sifat Terpuji

Pertama, manfaat orang yang berpuasa adalah mengurangi kelebihan energi (makanan) yang tersimpan dalam bentuk lemak yang tersebar dalam daging, sel darah, dan kulit. Pada saat berpuasa terjadi reaksi kimia spontan dalam tubuh, memecahkan lemak menjadi asam lemak (fatty acid) melalui reaksi autolysis.

Kedua, manfaat berpuasa adalah untuk proses penyembuhan secara spontan (autohealing process). Proses ini juga dapat dikatakan proses penyembuhan tanpa obat, melalui proses metabolisme secara spontan oleh Allah SWT.

Ketika berpuasa, pabrik tanpa henti yang terdapat dalam tubuh manusia yakni lambung istirahat dalam siklus kurun waktu tertentu, sehingga tubuh akan fokus pada reaksi metabolisme secara autolysis dan proses penyembuhan secara automatis oleh Allah SWT.

Sebenarnya, Allah SWT menyediakan syariat puasa untuk mengistirahatkan lambung dalam siklus mingguan melalui puasa sunnah Senin dan Kamis. Dalam siklus bulanan melalui puasa ayyaumul bidh selama tiga hari berturut-turut yaitu setiap 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya.

Baca Juga : Lima Jenis Nafsu yang Harus Ditahan Selama Berpuasa

“Sementara dalam siklus tahunan Allah SWT menyiapkan syariat puasa Ramadan dalam sebulan penuh,” jelasnya

Puasa tersebut berfungsi untuk proses detoksifikasi terhadap zat-zat toksik, mengubah zat lemak menjadi asam lemak (fatty acid), karbohidrat (gula), dan energi lain yang berlebihan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh baik dalam siklus pekanan, bulanan, maupun tahunan.

Ketiga, manfaat berpuasa adalah pengurangan (reduce) suhu dalam badan. Bila pabrik dalam badan tertutup maka suhu dalam badan akan tereduksi. Saat kondisi suhu tubuh rendah, reaksi spontan dalam tubuh yang tidak terjadi pada suhu tinggi, akan terjadi pada kondisi suhu rendah, dan sekaligus terjadi pembentukan sel-sel baru pada suhu rendah tersebut yang berfungsi untuk mengganti sel-sel mati (aus).

Rasullullah Muhamammad SAW menjanjikan bagi orang beriman yang berpuasa dalam hadits yang artinya, “Barang siapa yang melakukan puasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan dari Allah SWT, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu”. Dalam kondisi ini maka manusia keluar pada saat Idul Fitri dalam keadaan fitrah (suci), sehat jasmaniah dan suci secara rohaniah.

Baca Juga : Empat Hal Penting Ini Mesti Dijaga Selama Berpuasa

Selanjutnya, Allah SWT memberikan sarana Hari Idul Fitri bagi manusia beriman untuk merayakan kemenangannya setelah berperang melawan hawa nafsu sebulan penuh. Bagi orang berpuasa tadi diberi kebebasan makan dan minum, bahkan diharamkan untuk berpuasa. Pada saat itu pabrik lambung dan sistem pencernaan lainnya bekerja aktif seharian atau selama beberapa hari.

Kendati demikian, Allah SWT kembali menyediakan sarana puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal, sesuai hadist Rasululullah SAW, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian melanjutkannya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama satu tahun”. (Hadist Riwayat Muslim)

Baca Juga : Pentingnya Menjaga Silahturahmi di Bulan Ramadan

Prof Ruslin menuturkan, bila puasa ini dapat dilakukan secara berturut-turut selama 6 hari, dan dapat pula dilakukan tidak secara berturut-turut. Secara sains, puasa ini berfungsi sebagai relaksasi lambung terhadap kelebihan makanan atau minuman dan kelebihan energi lainnya pada saat Idul Fitri.

Kata dia, tubuh dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam reaksi kimia spontan dan autolysis untuk menjalankan kembali proses detoksifikasi (detoxification process) dan reaksi enzimatik secara rutin dan spontan dalam siklus waktu tertentu. (a)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini