ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aditya Arya Anandtha Bahtiar mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di tingkat Nasional bersama satu rekan lainnya.
Ia adalah pria kelahiran Kendari, 30 Juni 2005 yang juga merupakan seorang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kendari. Kesempatan itu diperolehnya dengan cara yang tidak mudah, butuh kesabaran, kerja keras, serta kesungguh-sungguhan untuk dapat lolos dengan saingan 17 kabupaten/kota lainnya.
Ayahnya, Bahtiar Hudrin merasa bangga dengan prestasi dan pencapaian yang diperoleh Aditya saat ini. Baginya, adalah suatu kejutan yang diberikan oleh anaknya karena kelulusannya sebagai Paskibra Nasional, mengingat saingan yang tidak sedikit dengan potensi dan kemampuan terbaik dari masing-masing daerahnya.
“Yang jelasnya kita senang sekali, nda sangka. Dari sekian orang yang ikut seleksi, Alhamdulillah dia bisa lolos,” ujar Bahtiar saat ditemui Zonasultra di kediamannya, Jalan Tekukur nomor 9 Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat pada Sabtu (29/5/2021).
Dari penjelasan ayahnya, keseharian Aditya selalu berada di rumah dan jarang untuk terlihat dan membuang-buang waktu seperti anak muda pada umumnya. Bagi dia, pendidikan dan prestasi lebih utama untuk mencapai cita-cita yang diinginkan, sehingga keluarnya hanya untuk kepentingan latihan, selebihnya waktu ia habiskan untuk belajar di rumah.
Selain itu, Ibunda Aditya, Hariyanti Hasim turut merasa sedih dan bangga dikarenakan apa yang telah dimimpikan dan dicita-citakan Aditya telah terwujud. Ia hanya berpesan kepada anaknya untuk tidak berpuas diri dengan apa yang dicapainya dan harus tetap mengasah kemampuannya.
“Harus ada target ke depannya, jangan berpuas diri karena jadi wakil Sultra. Maksimal bisa sampai masuk pasukan delapan,” ucap Hariyanti.
Aditya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Usianya sebentar lagi akan meginjak 16 tahun. Kakaknya Astrid Anazthasia Destyana Bahtiar (24) baru saja menyelesaikan pendidikannya di Farmasi, Universitas Muslim Indonesia (UMI). Sedangkan adiknya, Aufar Arya Maulana Bahtiar baru berumur 3 tahun.
Pria dengan tinggi 173,5 cm ini memulai pendidikannya di Taman Kanak-kanak (TK) Islam Kendari, lalu Sekolah Dasar (SD) Ummusabri Kendari, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kendari, dan sekarang sementara berproses di SMAN 1 Kendari Kelas X MIPA 3.
Menjadi perwakilan Sultra memang tidak mudah dan harus melalui proses seleksi yang ketat. Awalnya, Aditya memulai seleksi di sekolahnya, SMAN 1 Kendari dengan jumlah peserta seleksi 15 orang yang diseleksi langsung oleh guru pembina paski, Nur Nena. Dari seleksi tersebut mengerucut jadi 2 pasang laki-laki dan perempuan untuk mengikuti seleksi antar sekolah sekota Kendari di lapangan Benu-Benua untuk memilih perwakilan Kendari mengikuti seleksi tingkat nasional.
Pada seleksi tingkat Kota Kendari, 3 pasang peserta diloloskan mewakili Kendari untuk mengikuti seleksi Paskibraka Nasional yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kendari tanggal 20 sampai 23 Mei 2021. Seleksi tersebut diikuti oleh 64 orang peserta dari 17 kabupaten/kota se-Sultra. Panitia seleksi memutuskan Aditya Arya Anandtha Bahtiar bersama Ainun Jahriah Ismail siswi SMKN 3 Baubau sebagai perwakilan Sultra di Paskibraka Nasional.
Aditya memiliki hobi yang sama dengan ayahnya, yaitu olahraga air. Bedanya, ia lebih tertarik dengan olahraga berenang dan menyelam dibanding sang ayah yang membidangi olahraga dayung di masanya tahun 1986. Pria yang berdarah asli Bugis ini telah menorehkan berbagai prestasi di bidang renang dan selam.
Mewarisi semangat ayahnya yang pernah mengikuti kejurnas, pra Pekan Olahraga Nasional (PON), dan kejuaraan lainnya, Aditya pernah mewakili Kota Kendari dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2018 yang diselenggarakan di Kabupaten Kolaka dan mendapat juara 3 pada olahraga selam. Selain itu, di bawah asuhan pelatih Daeng dan Zulfikar, ia kembali mewakili Kota Kendari dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) renang tahun 2020 yang diselenggarakan di KONI Sultra dan mendapat juara 3.
Ia mengakui bahwa hobinya di renang digelutinya sejak ia masih duduk di bangku kelas 4 SD. Selain itu, Ia juga pernah mewakili Sultra di ajang Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diselenggarakan di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) tahun 2019 lalu. Namun keberuntungan belum berpihak kepadanya saat itu.
Dalam mendidik anaknya, Bahtiar dan Hariyanti tidak pernah memaksakan keinginan mereka terhadap anaknya. Mereka memberikan pilihan dan keputusan kepada Aditya untuk menjalaninya.
“Adit selalu izin setiap kegiatan yang mau dia ikuti. Kalau Adit mampu lakukan, mama tidak pernah paksakan kehendak orang tua ke anak,” ucap Hariyanti.
Bagi mereka, memaksakan kehendak orang tua pasti akan berpengaruh bagi mental dan perkembangan anak. Menurut mereka, Aditya adalah anak yang tidak banyak menuntut. Apapun yang diberikan oleh orang tuanya dipakainya tanpa menuntut harus
seperti ini dan itu seperti kebanyakan anak lain seusianya.
Menjaga sikap, etika, dan menghormati yang lebih tua adalah wejangan yang kerap disampaikan Bahtiar kepada anaknya. Lolosnya Aditya menjadi perwakilan Sultra dalam Paskibraka Nasional merupakan hal yang tidak disangka-sangka dan mendapat respon oleh keluarga bahkan tetangganya.
Aditya selalu mengimbangi kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dengan pendidikan formal yang dijalaninya demi menggapai cita-cita yang diimpikannya, yaitu masuk di Akademi Kepolisian (Akpol). Baginya, dengan Paskibraka ini bisa menjadi jembatan untuk menggapai cita-citanya.
“Paski ini sebagai uji coba, latihan, juga jembatan untuk bisa saya gapai cita-citaku,” ujar Aditya.
Aditya pun berharap nantinya bisa masuk di pasukan inti pembawa bendera, pasukan delapan, serta bisa menjaga dan mengharumkan nama Sultra, sekolah dan keluarga nantinya. (***)
Penulis: M11
Editor: Muhamad Taslim Dalma