Mengenal Wisata Puncak Ulu Rina di Kolaka, Menawarkan Fasilitas Kolam Renang di Ketinggian

Mengenal Wisata Puncak Ulu Rina di Kolaka, Menawarkan Fasilitas Kolam Renang di Ketinggian
PUNCAK ULURINA- Wisata puncak dengan ketinggian 700 Mdpl ini terletak di Desa Ulu Rina, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka. Akses dari Kota Kolaka ke lokasi kurang lebih 45 km dan bisa diakses menggunakan roda dua maupun roda empat. (ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, KOLAKA – Objek wisata yang menawarkan keindahan alam di Sulawesi Tenggara (Sultra) seolah tak ada habisnya. Terbaru, ada wisata Puncak Ulu Rina yang terletak di Desa Ulu Rina, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka.

Akses dari Kota Kolaka ke lokasi kurang lebih 45 km dan bisa diakses menggunakan roda dua maupun roda empat.

Kemudian Wisata Puncak Ulu Rina terletak sekitar 2,5 kilometer dari jalan poros Kolaka-Kolaka Utara, serta berada di ketinggian kurang lebih 700 meter dari permukaan laut (mdpl).

Karena berada di ketinggian, pengunjung bisa leluasa menikmati pemandangan alam yang terhampar di bawahnya, seperti kebun cengkeh, pegunungan Mekongga, hingga indahnya sunset. Yang lebih menarik, objek wisata ini menawarkan fasilitas berupa kolam renang.

Saking menariknya, wisata Puncak Ulu Rina bahkan dinobatkan menjadi salah satu nominasi pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2022 untuk kategori wisata dataran tinggi.

Mengenal Wisata Puncak Ulu Rina di Kolaka, Menawarkan Fasilitas Kolam Renang di Ketinggian
Pemandangan sunset di kolam renang puncak Ulu Rina, Kolaka.

Wisata Puncak Ulu Rina dikelola menggunakan anggaran Dana Desa (DD). Sekretaris Desa Ulu Rina, Mulyadi, mengatakan, objek wisata Puncak Ulu Rina mulai dikembangkan pada 2020.

Mulyadi bercerita, sebelum mengembangkan Puncak Ulu Rina, pihaknya sebenarnya ingin mengembangkan wisata puncak Sembilan Gua di mana di dalam gua terdapat air terjun setinggi 30 meter. Namun, aksesnya kurang memadai, ditambah jarak tempuhnya juga sangat jauh sehingga hal itu urung dilakukan.

BACA JUGA :  Sarlinda Mokke, Pengganti Endang di DPR

Ulu Rina, kata Mulyadi, berasal dari dua suku kata. ‘Ulu’ yang berarti kepala dan ‘rina’ yang artinya sungai. Sumber airnya berasal dari dalam gua.

Mulyadi melanjutkan, untuk membangun kolam dan talud di Puncak Ulu Rina, pemerintah desa menggelontorkan dana desa kurang lebih sebesar Rp300 juta. Kolam renang tersebut berukuran 30×15 meter dengan kedalaman terbagi dua, yakni 75 cm dan 100 cm. Air yang mengisi kolam ini bersumber dari pegunungan yang mengalir tanpa henti.

Pemandangan sunset di kolam renang puncak Ulu Rina, Kolaka.
Pemerintah Desa

Menurut Mulyadi, sejak dikembangkan dan dibuka pada 2020, warga yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) di desanya membiayai sendiri operasional wisata Puncak Ulu Rina dan membuat fasilitas pendukung lainnya. Warga sekitar juga banyak yang menjual kuliner lokal di sekitar objek wisata.

Menurut Mulyadi, ke depan, apabila objek wisata ini sudah di kelolah dan dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), beberapa fasilitas akan ditambah, seperti kolam pemancingan, panjat gunung, dan sarana olahraga.

Pengembangan Wisata Ulu Rina

Mengenal Wisata Puncak Ulu Rina di Kolaka, Menawarkan Fasilitas Kolam Renang di Ketinggian

Terkait rancangan ekowisata yang dipadukan dengan kehutanan, pihak desa sudah berkoordinasi dengan BKSDA Sultra dan dinas kehutanan. Mulyadi menegaskan, tidak akan ada konflik lahan nantinya karena lokasi ini merupakan kawasan perizinan hutan deda dan sudah dihibahkan oleh pemegang hak kelolah lahan ke pemerintah desa

BACA JUGA :  Wali Kota Kendari ADP dan Cagub Asrun Diperiksa KPK

“Pengunjung ramai alhamdulilah, pengunjung ramai terutama di saat musim kemarau karena ingin melihat sunset,” kata Mulyadi.

Selain itu, banyak juga pengunjung yang camping di wisata Puncak Ulu Rina ini setiap akhir pekan.

Untuk masuk ke objek wisata ini dikenakan biaya masuk Rp5.000 dan tambahan Rp10.000 untuk camping. Dengan biaya tersebut, sudah bisa menikmati fasilitas kolam renang.

Mengenal Wisata Puncak Ulu Rina di Kolaka, Menawarkan Fasilitas Kolam Renang di Ketinggian

Untuk camping, antara perempuan dan laki-laki tidak boleh dalam satu tempat/tenda karena di Desa Ulu Rina sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat. Prosedur keamanannya juga sangat jelas. Sebelum ke lokasi, dilakukan pemeriksaan barang-barang, dan pada jam 9 malam, pengunjung yang nge-camp sudah tidak di beri izin turun ke bawah.

Cerita Rakyat Desa Ulu Rina

Menurut Mulyadi, Desa Ulu Rina juga memiliki kisah mistis. Beberapa bulan lalu, tetua di desa itu sempat hilang selama satu minggu. Setelah ditemukan, ia bercerita tidak ke mana-mana. Kejadian itu sudah kali kedua.

Untuk memanggil yang hilang masyarakat sekitar percaya dapat dilakukan ritual main gendang. (*)


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhammad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini