ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menganggap generasi milenial di Indonesia saat ini secara umum sudah cukup kreatif dalam menghadapi dan memanfaatkan perubahan yang terjadi, termasuk generasi milenial di Sultra.
Hal itu disampaikan saat BI Sultra menggelar kuliah umum di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, bertajuk generasi milenial menghadapi revolusi industri 4.0, pada Jumat (5/4/2019) lalu.
Kepala BI Sultra Suharman Tabrani mengatakan berdasarkan fintechnews Singapura, saat ini Indonesia sudah memiliki 167 fintech (jasa keuangan berbasis teknologi). Bahkan berdasarkah katadata.co.id, Indonesia saat ini sudah memiliki 2.074 start-up dan merupakan negara dengan jumlah start-up terbesar kelima di dunia.
Dengan kompetensi dan segala kemampuan yang ada, Suharman meyakini bahwa generasi muda di Sultra mampu masuk dalam arus perubahan yang terjadi dan mampu memberikan dampak yang luas, tidak hanya di lingkup Kendari atau Sultra, namun juga mencapai lingkup Indonesia bahkan dunia.
“Saat ini dunia sudah memasuki periode revolusi yang baru atau dikenal sebagai revolusi industri 4.0. Revolusi tersebut ditandai dengan penggunaan internet yang semakin masif dalam kehidupan sehari-hari,” kata Suharman Tabrani melalui pers rilis resmi yang diterima zonasultra, Senin (8/4/2019).
(Baca Juga : Ini Alasan BI Sultra Optimis Ekonomi Tumbuh Hingga 7,2 Persen)
Hal tersebut tentu berdampak pada perubahan pola hidup masyarakat secara menyeluruh yang menyediakan kemudahan akses terhadap seluruh informasi dan kebutuhannya.
Namun dibalik kemudahan tersebut, tentu tersimpan tantangan-tantangan yang harus dihadapi, terutama oleh generasi milenial saat ini. Generasi milenial akan mendominasi kelompok usia produktif dalam beberapa periode mendatang.
Lanjut dia, bonus demografi yang akan didapatkan oleh Indonesia pada 2030 harus disambut dengan baik terutama oleh para milenial. Persaingan yang semakin terbuka perlu disikapi dengan baik oleh para generasi penerus bangsa, sehingga dapat mendorong kemajuan negara Indonesia.
Anggota DPR RI Komisi IX Haerul Saleh yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa revolusi industri yang terjadi saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari lagi.
Haerul menyatakan bahwa anak muda harus dapat membuka pola pikirnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Dengan hal tersebut, maka generasi milenial tidak hanya bertindak sebagai pengguna atau konsumen, tetapi dapat menjadi pihak yang mampu menciptakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.
Haerul mengingatkan dampak negatif yang harus diantisipasi, salah satunya adalah berkurangnya intensitas komunikasi verbal antar individu termasuk di dalam rumah tangga.
Menurutnya hal tersebut harus diperhatikan secara khusus karena kesuksesan seorang anak tidak akan pernah lepas dari komunikasi yang terjalin secara baik antara orang tua dan anak. Sehingga dengan adanya revolusi industri 4.0 ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar ketimbang hal negatifnya. (C)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma