Nilai Impor Sultra Maret 2019 Alami Penurunan

55
Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud
Moh Edy Mahmud

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perkembangan nilai impor Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Maret 2019 mengalami penurunan 44,46 persen dibanding Februari 2019.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, nilai impor Sultra pada Februari 2019 sebesar 51,76 juta dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini menurun 23,01 juta dolar AS menjadi 28,75 juta dolar AS di Maret 2019.

Kepala BPS Provinsi Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan, angka impor juga mengalami penurunan 48,45 persen dari 55,77 juta dolar AS Maret 2018 lalu menjadi 28,75 juta dolar AS Maret 2019.

Lebih rinci dijelaskan, komposisi nilai impor Maret 2019 berupa konsumsi sebesar 0,01 juta dolar AS, bahan baku/penolong 25,07 juta dolar AS, barang modal 3,67 juta dolar AS, totalnya 28,75 juta dolar AS.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Baca Juga : April 2019, Kendari Catat Inflasi 0,46 Persen

Apabila dibandingkan Februari 2019, konsumsi mengalami penurunan 95,66 persen, bahan baku/penolongan 38,14 persen, barang modal 66,79 persen. Kemudian, dibandingkan Maret 2018 lalu konsumsi turun 90,03 persen, bahan baku/ penolong 49,41 persen, barang modal 40,15 persen.

“Untuk struktur impor menurut penggunaan barang, peran golongan bahan baku penolong 87,20 persen dari total impor Maret 2019, disusul barang modal 12,78 persen dan konsumsi 0,02 persen,” ungkap Edy saat rilis berita resmi statistik di kantor BPS Sultra, Kamis (2/5/2019).

Selanjutnya, data impor golongan barang utama Maret 2019, bahan bakar mineral gasoline RON 92 14,56 juta dolar AS atau 50,63 persen, mesin/pesawat mekanik 13,81 persen atau 3,97 juta dolar AS, benda dari besi/baja 3,80 juta dolar AS atau 13,20 persen, aluminium 2,29 juta dolar AS atau 7,96 persen dan mesin/peralatan listrik 1,42 juta dolar AS atau 4,95 persen.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Pangsa pasar impor Sultra Maret 2019 masih didominasi oleh Tiongkok 14,14 juta dolar AS atau 49,18 persen. Singapura 11,54 juta dolar AS atau 40,12 persen, Vietnam 3,02 juta dolar AS atau 10,51 persen dan Malaysia 0,05 juta dolar AS atau 0,19 persen. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini