ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pesona alam Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Begitu banyak tempat indah yang belum tereksplor. Salah satunya ada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pantai Damalawa namanya. Pantai yang terletak di Pulau Kabaena ini menyimpan sejuta pesona. Namun, keberadaan pantai ini belum banyak diketahui masyarakat luas. Mayoritas masyarakat Bombana dan wisatawan hanya mengetahui Pulau Sagori, Pantai Lanere, Gua Waatuburi dan Desa Tangkeno yang dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan.
Secara administratif, pantai berbentuk segitiga lancip ini berada dalam wilayah Desa Tapuhaka, Kecamatan Kabaena Timur. Pantai Damalawa melekat pada salah satu pulau di seberang Desa Tapuhaka dengan nama yang sama yakni Pulau Damalawa.
Pantai ini ibarat miniatur surga yang terselubung jauh dari hiruk pikuk. Suasananya terasa damai dan menenangkan. Tak sekedar molek, bentangan pasir yang mengitari pantai ini membuatnya seolah terapung. Belum lagi keindahan terumbu karang yang mengelilingi sekitar pantai membuat Pulau Damalawa semakin menawan.
Mulanya, pulau ini nyaris dijadikan lokasi pemakaman umum oleh masyarakat setempat. Untungnya, ada kesadaran dari pihak pemerintah, baik dinas pariwisata, pemerintah kecamatan maupun desa di wilayah itu untuk menjadikan Pantai Damalawa salah satu objek wisata.
(Baca Juga : Pesona Pulau Kondo, Serpihan Surga di Bombana)
Kepala Desa Tapuhaka Dedi Darno mengatakan, pulau yang pihaknya rintis bersama dinas pariwisata itu cukup layak dijadikan objek wisata hingga menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dia mengisahkan, dahulu pantai ini nyaris dijadikan lokasi pemakaman, pasirnya diambil warga, dan penangkapan ikan menggunakan bom marak di tempat ini.
Dedi mengaku Pantai Damalawa sudah diketahui sejak tahun 2007 silam. Selang waktu 10 tahun pihaknya pun merintis dan mulai membangun fasilitas di dalamnya.
“Kami masukkan pemeliharaan pantai ini dalam alokasi dana desa (ADD) dan telah menghabiskan puluhan juta rupiah mulai dari pembangunan WC, pengadaan pipa air bersih yang membentang dalam laut sepanjang 1 kilometer dari Desa Tapuhaka menuju pulau itu, serta 4 unit gazebo,” urai Dedi kepada zonasultra.id ditemui Minggu (28/10/2018).
Selain keindahan, lanjut Dedi, pengunjung juga perlu mengetahui adanya pantangan ketika berkunjung di pulau itu. Penikmat wisata perlu mengetahui batas radius ketika tiba di Pulau Damalawa. Kata dia, jika jarak tempuh menuju pulau itu 1 kilometer, maka jarak lintasan menuju kaki gunung pun mesti dengan jarak yang sama. Termasuk melakukan aktivitas yang berlebihan hingga berbuat maksiat.
“Ada aroma mistis juga. Konon, di tempat ini pernah ada ibu-ibu yang hilang karena melewati batas radius dan ada pula yang pernah sakit keras gegara berbuat aneh di pulau itu,” ceritanya.
Untuk menikmati keindahan pantai ini cukup mudah. Hanya butuh waktu 5 menit saja dengan menggunakan perahu yang disediakan nelayan di Desa Tapuhaka. Tarifnya Rp12.000 pulang pergi.
Lokasi Lomba Perahu Hias
Suasana Pantai Damalawa pun menjadi berwarna dengan hadirnya puluhan peserta perahu hias dalam lomba yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Bombana beberapa waktu lalu. Saat itu, perahu hias pun mengelilingi Pulau Damalawa hingga menarik perhatian setiap orang untuk bergegas menyeberang menuju pulau itu.
Pantauan awak media ini terdapat ribuan pengunjung berdatangan hingga suasana ramai seketika. Usai lomba perahu hias, nelayan pun berdatangan membawa ikan segar dan membuat pengunjung berebutan untuk bersiap santap siang.
Kemolekan pantai ini pula diakui salah seorang pengunjung, Mayang. Suasana pulau ini memberi nuansa tersendiri bagi dirinya.
“Saya juga baru pertama kali berkunjung di sini. Sangat menarik dan saya juga senang dengan adanya ikan segar yang disediakan warga di sini,” ungkap Mayang, Puteri Pariwisata asal Kota Kendari ini.
(Baca Juga : 7 Surga Wisata Tersembunyi di Sulawesi Tenggara)
Kepala Dinas Pariwisata Bombana Janariah mengatakan, Pulau Damalawa mulai dilirik sejak ia masih menjabat sebagai camat di wilayah itu. Saat ini bersama pemerintah kecamatan dan desa setempat, dirinya kembali merintis objek wisata tersebut. Pihaknya berniat menjadikan Pulau Damalawa destinasi wisata baru di daerah itu.
“Pulau Damalawa cukup potensial untuk kita kembangkan. Adanya Festival Perahu Hias di pantai ini juga untuk mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa Bombana memiliki banyak potensi wisata,” tutur Janariah
Sementara Kapolsek Kabaena Timur Ipda Bastian Hamsa mengatakan siap memberi kontribusi keamanan bagi setiap pengunjung. Ia berjanji akan bekerjasama dengan pemerintah setempat guna menghindari adanya percobaan merusak biota laut yang ada. Begitupula dengan adanya tindakan buruk seperti minuman keras dan perbuatan maksiat di pulau itu. (A)