Pemprov Setujui Kedatangan 500 TKA di Sultra

Pemprov Setujui Kedatangan 500 TKA di Sultra
TKA - Rapat Forkopimda yang dilaksanakan di ruang rapat rumah jabatan (rujab) Gubernur Sultra dan dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, para rektor universitas negeri, serta beberapa ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ada di Sultra. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyetujui rencana datangnya 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) di kawasan industri, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. 500 TKA ini merupakan tenaga ahli yang akan bekerja di PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

Persetujuan bersama ini keluar usai rapat Forkopimda yang dilaksanakan di ruang rapat rumah jabatan (rujab) Gubernur Sultra dan dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, para rektor universitas negeri, serta beberapa ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ada di Sultra.

Gubernur Sultra, Ali Mazi menjelaskan, 500 TKA yang akan didatangkan dua perusahaan raksasa yang bergerak di bidang pertambangan ini telah sesuai prosedur, mulai dari administrasi perizinan hingga protokol penanggulangan wabah virus corona atau Covid-19.

Ali Mazi menyebut, kedatangan 500 TKA ini akan berdampak positif bagi kemajuan pembangunan di Sultra. Dampak yang paling cepat dirasakan adalah banyaknya tenaga kerja yang akan direkrut oleh kedua perusahaan tersebut.

“Estimasinya ada sekitar 3000 tenaga kerja lokal yang akan direkrut oleh PT VDNI dan PT OSS ini, sebab dalam satu TKA akan didampingi sekitar enam sampai tujuh tenaga kerja lokal. Nah ini sangat berimplikasi pada peningkatan ekonomi masyarakat kita,” Kata Ali Mazi dalam rapat tersebut.

Menurutnya, kawasan mega industri Morosi saat ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga peluang adanya lapangan kerja baru yang dapat menampung puluhan ribu tenaga kerja sangat terbuka. Untuk saat ini saja kata Ali Mazi, tercatat sebanyak 11.270 orang tenaga kerja lokal yang telah bekerja di kawasan industri itu.

Jumlah ini, belum termasuk dengan para pekerja dari perusahaan joing atau mitra PT VDNI dan PT OSS yang jumlahnya juga sangat banyak.

Ditempat yang sama, tokoh pemuda Konawe yang saat ini tengah menyelesaikan pendidikan Strata dua bidang CSR di Universitas Trisakti, Muhammad Ikram Pelesa mengaku sejak adanya kawasan industri di Kecamatan Morosi. Pendapatan ekonomi masyarakat banyak mengalami perubahan khususnya masyarakat yang berada di daerah lingkar tambang.

Selain peningkatan ekonomi, kawasan mega industri juga telah membantu pemerintah pusat maupun daerah untuk mengurangi pengangguran, terbukti dengan banyaknya jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja di dua perusahaan pengolahan biji nikel.

“Saya adalah warga di sekitar kawasan industri, saya tau perubahan-perubahan apa yang terjadi disana. Kalau dihitung-hitung antara manfaat dan moderatnya, lebih banyak manfaatnya, karena keluarga kami disana saat ini sudah punya penghasilan tetap untuk menghidupi keluarganya,” ujar Ikram Pelesa.

Ikram juga mengatakan proses kedatangan ratusan TKA itu tetap memperhatikan protokol kesehatan penanggulangan covid-19.

Selanjutnya menurut Ikram, pemerintah perlu mendorong agar ada transfer ilmu bagi tenaga kerja lokal dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada, agar kedepan perusahaan tidak lagi mendatangkan TKA dalam jumlah banyak. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini