ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pengembang Indonesia (PI) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan komitmennya untuk memenuhi target membangun 6.000 unit rumah subsidi di daerah ini. Buktinya, hingga medio 2018, sudah ada 1.200 unit yang sukses terbangun, dan tersebar di berbagai wilayah di Bumi Anoa.
“Walau sampai 2018 ini belum setengah dari target, tapi kami optimis jika 6.000 unit rumah subsidi dapat terbangun hingga 2019 nanti,” yakin Muhammad Kobar, Ketua DPD PI Sultra, saat ditemui di salah satu kedai kopi di Kendari, Jumat (13/7/2018). Ia menyebut, cuaca menjadi kendala yang memengaruhi pekerjaan pembangunan para pengembang.
Untuk mensukseskan program satu juta rumah subsidi dari Presiden Jokowi, PI Sultra telah memiliki anggota 67 developer yang akan menyediakan perumahan bagi masyarakat di 17 kabupaten/kota.
Lanjut Kobar, seluruh developer memiliki komitmen kuat untuk membangun perumahan berkualitas yang tidak hanya memperhatikan keuntungan bisnis semata melakukan membangun perumahan berdasarkan aturan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Semua ada dalam aturan 403, baik itu bahan bangunan, campuran bangunan hingga besaran biaya cicilan dan harga rumah,” tukasnya. 1.200 unit rumah yang telah terbangun itu tersebar di Kota Kendari, Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut).
(Baca Juga : Tahun Ini Pengembang Indonesia Target Bangun 6.000 Rumah Subsidi di Sultra)
Sementara itu kabupaten lain yang ada di Kepulauan yakni Muna, Buton dan Buton Utara (Butur). “Semua on progress kita tetap optimis memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan target tercapai,” jelasnya.
Untuk harga 1 unit rumah subsidi tidak melebihi Rp136 juta dengan cicilan terendah Rp800 ribuan untuk 20 tahun. Seluruh Indonesia rumah subsidi yang sudah terbangun baru mencapai 670.000 ribu unit.
Kobar sendiri pun terus melakukan pengawasan terhadap seluruh developer yang tergabung di DPD PI Sultra untuk menaati aturan dalam membangun perumahan. Sebab, program tersebut diawasi langsung oleh pihak Kementerian PUPR.
“Saya selalu memberikan masukkan kepada anggota agar bekerja sesuai koridor, karena kita ini diawasi kalau salah akan ada sanksi,” tuturnya.(B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdi MR