ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang digelar di tengah pandemi Covid-19 merupakan sejarah bagi kepemiluan Indonesia. Menurut Arief, kesuksesan Pilkada kali ini akan menjadi fondasi bagi pemilu-pemilu selanjutnya jika terjadi situasi yang sama.
“Jika proses pemilu bisa dijalankan dengan baik, dia akan menjadi fondasi yang kuat dalam penyelenggaraan pemilu Indonesia di masa yang akan datang kalau kita menghadapi situasi yang sama,” kata Arief Budiman dalam acara Penyerahan Data Pemilih Pemula Tambahan Pemilihan Serentak 2020, Sosialisasi Tahapan dan Peluncuran Tahapan Pemilihan Serentak 2020 Lanjutan di kantor KPU RI, Jakarta Pusat pada Kamis (18/6/2020).
Arief menuturkan bahwa apa yang dilakukan penyelenggara pemilu saat ini bukan hanya untuk kepentingan hari ini saja. Tetapi lebih jauh lagi untuk kepentingan generasi yang akan datang. Mereka akan mewarisi dan mempelajari pelaksanaan Pilkada di tengah bencana non alam.
“Kalau baik maka kita memberikan fondasi yang baik kepada mereka. Tapi kalau ini kita laksanakan tidak baik, bahkan mungkin banyak problem, maka generasi yang akan datang dengan situasi yang sama seperti ini harus belajar lagi, dia harus cari referensi lagi, dia harus belajar banyak hal,” imbuh Arief.
Pihaknya mengungkapkan bahwa, sebelumnya KPU tidak terlalu intensif berkoordinasi dengan BNPB Gugus Tugas Covid-19. Namun situasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat Pilkada harus tetap dilaksakan dan harus intensif berkoordinasi dengan BNPB.
Tentu saja pelaksanaan Pilkada menerapkan protokol kesehatan. Beragam alat pelindung kesehatan akan digunakan panitia penyelenggara pemilu, termasuk baju hazmat yang akan dikenakan panitia pemungutan suara (PPS) yang bekerja di tempat pemungutan suara (TPS).
Arief juga sempat menunjukan sejumlah contoh alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan dalam Pilkada Serentak 2020. KPU juga memanfaatkan APD yang akan digunakan panitia penyelenggara untuk sosialisasi serti masker maupun face shield.
Setiap tingkatan panitia penyelenggara pemilu akan diberikan APD, namun tidak semuanya akan menggunakan baju hazmat. Melainkan hanya PPS yang akan mengenakan baju hazmat karena kontak langsung dengan pemilih. (a)
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Kiki