ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terutama jenis solar pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini belum normal.
Aggota DPRD Sultra La Ode Mutanafas mengaku masih melihat antrian panjang mobil untuk mendapatkan BBM jenis solar subsidi pada beberapa SPBU yang ada di Kota Kendari.
“Kelangkaan BBM harus segera diatasi Pertamina. Hingga kini adanya kelangkaan BBM di beberapa tempat masih terjadi dan hal ini harus segera diantisipasi,” kata Mutanafas di Kantor DPRD Sultra, Senin (17/9/2018).
Terkait kelangkaan solar subsidi, politikus PAN ini menduga ada pihak yang memanfaatkan situasi, di mana solar subsidi disalahgunakan untuk kebutuhan industri.
“Secara keseluruhan setiap ada perubahan memang ada reaksi. Adanya pihak yang memanfaatkan situasi mungkin saja ada di beberapa tempat, mungkin BBM bersubsidi disalahgunakan untuk kebutuhan industri sehingga secara masif di hampir semua SPBU terjadi kelangkaan,” ungkapnya.
Dikatakan, seharusnya Pertamina setiap hari memonitor dan memantau situasi, dan jika ada laporan kelangkaan segera diatasi.
Ia juga mengaku dalam waktu dekat DPRD Sultra akan memanggil pihak Pertamina untuk mendapatkan penjelasan yang pasti tentang kelangkaan BBM jenis solar subsidi ini.
“Terkait kelangkaan solar kita akan evaluasi penyebabnya dengan melakukan rapat dengar pendapat bersama pihak Pertamina dan Dinas ESDM Sultra, sekaligus kita mencari solusi sehingga masalah seperti ini tidak terjadi berulang-ulang,” pungkasnya.
Senada dengan Mutanafas, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra Sarlinda Mokke mengaku geram dengan kelangkaan solar subsidi di beberapa SPBU. Pasalnya, kejadian ini sering terjadi berkali-kali. Ia pun menegaskan jika pihaknya mendapati SPBU yang melakukan penjualan BBM dengan pelayanan jerigen, maka DPRD akan merekomendasikan untuk menutup SPBU tersebut.
“Sebenarnya kami geram dengan hal ini, karena berkali-kali sering terjadi dan berkali-kali pula kami memanggil pihak Pertamina, tapi selalu terjadi dengan hal yang sama. Apalagi kita ketahui di Sultra ini, perusahaan tambang banyak. Ini yang perlu kita telaah sekarang, jangan sampai ada oknum yang menjual solar subsidi untuk kebutuhan industri,” kata politikis Demokrat ini saat ditemui di Kantor DPRD Sultra, Senin (17/9/2018).
Olehnya itu, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang pihak Pertamina dan BPH Migas serta Dinas ESDM untuk menyahuti masalah kelangkaan BBM jenis solar subsidi ini. Apakah memang terjadi penimbunan di lapangan untuk disalurkan ke tempat lain atau seperti apa, sebab kelangkaan BBM ini bukan hanya terjadi kali ini. (B)