Strategi BI Kendalikan Harga Bapok dan Peredaran Uang Jelang Ramadan

116
Strategi BI Kendalikan Harga Bapok dan Peredaran Uang Jelang Ramadan
BI SULTRA - Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah BI Sultra, Irfan Farulian saat menyampaikan materi tentang kesiapan BI menghadapi bulan puasa dan menjelang Idul Fitri 2019, Kamis (2/5/2019). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pergerakan harga bahan pokok (bapok) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat jelang dan selama bulan Ramadan cenderung mengalami peningkatan.

Kenaikan tersebut terjadi di dua kota pencatatan inflasi yaitu Kota Kendari dan Kota Baubau. Dalam lima tahun terakhir menunjukan pola peningkatan dan kembali ke kondisi normal setelah hari raya Idul Fitri.

Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah BI Sultra Irfan Farulian mengungkapkan, dari sisi komoditas, ikan segar dan sayur-sayuran cukup persisten menjadi pendorong inflasi bulanan selama periode Ramadan di lima tahun terakhir.

Secara detail, komoditas ikan kembung dan cumi-cumi merupakan komoditas yang mencatatkan inflasi persisten setiap tahun untuk lima tahun terakhir. Sedangkan cakalang, bayam, dan angkutan udara mencatatkan inflasi sebanyak empat kali dalam lima tahun terakhir. Kemudian, komoditas beras dan bawang merah mencatatkan deflasi sebanyak tiga kali dalam lima tahun terkahir.

Baca Juga : Ini Alasan BI Sultra Optimis Ekonomi Tumbuh Hingga 7,2 Persen

“Sampai dengan April 2019, komoditas-komoditas tersebut masih menunjukkan pergerakan harga yang terkendali,” ungkap Irfan dalam acara Bicang Bareng Media (BBM) di Kantor BI Sultra, Kamis (2/5/2019) sore.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Olehnya, menyikapi perkembangan terkini dan memperhatikan risiko ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra terus melakukan koordinasi untuk menjaga inflasi melalui strategi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Selama bulan Ramadan, TPID akan melakukan kegiatan sidak pasar, operasi pasar murah, operasi pasar, dan edukasi belanja bijak kepada masyarakat. Pasar murah akan diadakan oleh masing-masing TPID kabupaten/kota maupun TPID provinsi.

“Sampai dengan saat ini telah direncanakan dua kali pasar murah di Kota Baubau dan Kota Kendari oleh TPID provinsi yang dipimpin oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.

Ada 12 titik pasar murah TPID Kota Kendari, 10 titik pasar murah oleh TPID Baubau, 3 titik pasar murah oleh TPID Konawe Utara, 6 titik pasar murah oleh TPID Kolaka, 25 titik pasar murah oleh TPID Konawe Selatan dan 1 titik pasar murah oleh TPID Buton Utara.

Operasi pasar yang dilakukan oleh TPID akan bekerjasama dengan Bulog terkait penyediaan kebutuhan pokok bagi masyarakat terutama bagi yang kurang mampu.

TPID pun secara rutin melakukan sidak harga untuk memastikanan ketersediaan barang berkoordinasi dengan satgas pangan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah permainan harga dan praktek penimbunan stok barang oleh pedagang.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Baca Juga : BI Sultra Temukan 23 Lembar Uang Palsu Jelang Pemilu

Sedangkan untuk mengendalikan ekspektasi inflasi masyarakat, TPID akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak.

Dari sisi peredaran uang Rupiah, berbagai upaya dilakukan oleh BI memastikan ketersediaan uang layak edar di masyarakat dan terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait ciri keaslian uang Rupiah dan cara menjaga uang Rupiah.

Sampai dengan 2 Mei 2019, Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sultra telah melakukan 23 kali kas keliling di seluruh wilayah Bumi Anoa dan akan melakukan kas keliling khusus Ramadhan di 9 titik di Kota Kendari pada 13 hingga 31 Mei 2019 setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.

Guna mengantisipasi kebutuhan uang Rupiah pada puncak hari raya Idul Fitri, pihaknya telah berkoordinasi dengan perbankan dan menyediakan kebutuhan uang Rupiah sebanyak Rp1,8 triliun.

“Selama hari raya Idul Fitri, Bank Indonesia akan terus memantau kecukupan uang Rupiah di masyarakat,” tukasnya. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini