Tiga Tahun Terakhir, Polairud Polda Sultra Sita 25 Ribu Ton Bahan Peledak

Direktur Polairud Polda Sultra AKBP Suryo Aji
AKBP Suryo Aji

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepolisian Air dan Udara (Polairud) merayakan hari jadinya yang ke-69 tahun, tak terkecuali dengan Direktorat Polairud Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra). Perayaan digelar di lapangan apel Pelabuhan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Rabu (4/12/2019).

Direktur Polairud Polda Sultra AKBP Suryo Aji mengungkapkan bahwa selama kurun waktu tiga tahun terakhir pihaknya telah mengungkap sebanyak 25 ribu ton bahan peledak yang bakal digunakan untuk melakukan pengeboman ikan di wilayah perairan Sultra.

“Kalau satu kilogram, itu bisa jadi 15 botol, kalau satu ton 15 ribu botol, satu botol bisa merusak radius 30 meter terumbu karang. Setelah rusak untuk kembali secara alami butuh waktu 40 tahun, ketika terumbu karang rusak, maka ikan akan pergi. Nah inillah yang kami selamatkan, kalau mau dihitung berapa luas laut kita, berapa terumbu karang kita dengan yang kita selamatkan,” beber AKBP Suryo Aji.

Polisi berpangkat dua melati di pundak ini menegaskan, pihaknya hanya melakukan penegakan hukum sehingga bisa menyelamatkan terumbu karang dan biota laut lainnya. Namun, upaya penyelamatan sumber daya perairan tersebut menurut Suryo, butuh dukungan semua pihak.

Baca Juga : Polda Sultra Segera Naik ke Tipe A

“Kita butuh dukungan stakeholder dalam hal ini pemerintah daerah dan jajarannya ke bawah, instansi agar memberikan imbauan apapun bentuknya kepada masyarakat. Yang pasti kami melakukan penegakan hukum di laut apalagi ini terumbu karang,” tegasnya.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Merdisyam
Brigjen Pol Merdisyam

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Merdisyam menerangkan bahwa, 2 per 3 kawasan Sultra merupakan wilayah lautan. Maka, kata dia, perlu dijaga dari gangguan khususnya di perairan.

Menurut Merdy, ke depan pihaknya akan menguatkan kemempuan Ditpolairud Polda Sultra. Selain itu pemberdayaan kelautan akan dimaksimalkan, baik sarana dan pra sarana maupun personelnya.

“Tindak pidana di wilayah perairan menunjukkan adanya peningkatan, kemarin berhasil mengungkap masuknya bom ikan sebanyak 10 ton, itu juga merupakan prestasi yang besar di jajaran Polair termasuk cukup besar,” jelasnya usai acara syukuran.

Pihaknya mebutuhkan sinergitas antar lembaga penegak hukum, bersama TNI AL melakukan koordinasi juga dengan kejaksaan untuk memberikan efek jera yang besar kepada pelaku illegal fishing nantinya. (B)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini