ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Warga ibukota kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan banyaknya tumpukan sampah yang berserakan memenuhi jalanan di daerah itu. Bau busuk yang menyengat menggangu kenyamanan warga sekitarnya.
Tumpukan sampah yang terletak tepat di pertengahan desa Baliara Selatan ini telah menjadi lokasi favorit warga untuk membuang sampah.
Samaruddin (55), salah seorang warga Desa Baliara Selatan, mengaku sangat terganggu dengan tebalnya tumpukan sampah yang berserakan di tanggul tepat di belakang rumahnya
Baca Juga : Warga Bombana Serbu Pasar Tadoha Mapacing
“Setiap hari saya lihat orang membuang sampah, termasuk bangkai. Akhirnya kita di sini tersiksa menahan bau busuk. Semestinya pemerintah melarang mereka agar tidak lagi membuang sampah di sekitar sini, karena masih di dalam kampung,” keluh Samaruddin ditemui di kediamannya, Rabu (12/6/2019).
Samaruddin yang kini terbaring sakit menuturkan, bahwa jika tumpukan sampah itu dibiarkan, tentunya akan menjadi wabah yang bisa membawa penyakit untuk orang tua maupun anak-anak.
“Ini penting untuk kami, kasian kami warga di sini. Soalnya, kalau kami tegur, pastinya kami juga ragu karena tidak ada tempat lain, dan tidak boleh juga membuang sampah di laut,” ujarnya.
Camat Kabaena Barat, Musmuliadi mengatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali melarang warga membuang sampah di tempat itu. Namun minimnya kesadaran warga hingga tumpukan sampah semakin bertambah.
Baca Juga : Tim Satgas Pangan Bombana Temukan Produk Makanan Kadaluarsa
Kata dia, pemerinah kecamatan bersama aparat Polsek setempat telah beberapa kali turun langsung mengangkut sampah di areal itu sekaligus memberi himbauan kepada warga, khususnya warga di Kelurahan Sikeli maupun desa Baiara dan sekitarnya.
“Kami sudah melarang mereka, tapi karea tidak ada tempat pembuangan sampah, jadi mereka tetap membuang disitu. Kami juga sudah bekerjasama dengan polisi untuk membersihkan sampah dari tempat itu, namun warga masih juga membuang, apalagi di bulan Ramadhan lalu hingga lebaran Idul Fitri, sampah dan bangkai dibuang di tempat itu,” ungkap Musmuliadi.
Dia juga mengaku masih terkendala tidak adanya kendaraan pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Terlebih lagi, di daerah itu sampai saat ini masih belum ada petugas khusus yang mengangkut sampah.
“Kami berharap adanya perhatian khusus dari instnsi terkait terkait masalah sampah ini,” ujarnya. (C)
Kontributor: Muhammad Jamil
Editor: Abdul Saban