Warga Tunggala Terancam Digugat, Ketua LBH HAMI Sultra Siap Lawan Penyerobotan Tanah

1
Warga Tunggala Terancam Digugat, Ketua LBH HAMI Sultra Siap Lawan Penyerobotan Tanah
Dugaan penyerobotan tanah kembali mencuat di Kota Kendari. Kali ini, lahan milik warga di Lorong Tunggala Dalam (Baito), Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, diduga dikuasai sepihak oleh oknum tertentu.

ZONASULTRA.ID, KENDARI– Dugaan penyerobotan tanah kembali mencuat di Kota Kendari. Kali ini, lahan milik warga di Lorong Tunggala Dalam (Baito), Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, diduga dikuasai sepihak oleh oknum tertentu.

Aski penyerobotan ini dilakukan oleh seorang wanita inisial JU. Dimana penyerobotan itu terus berlangsung, usai 8 warga dilaporkan ke Polda, kini mereka akan dilaporkan ke Pengadilan.

Ketua LBH HAMI Sultra Andre Darmawan, mengatakan siap mengawal dan memberikan bantuan hukum kepada 8 warga Tunggala ketika di gugat ke pengadilan atas kasus dugaan penyerobotan.

Lebih lanjut, telah menyampaikan kepada warga untuk menyiapkan dan mengumpulkan semua bukti-bukti yang ada, termasuk SKT, PBB dan bukti lainnya.

“Saya sudah arahkan warga untuk menyiapkan semua berkas dan bukti kepemilikan tanah ketika nanti dilaporkan ke Pengadilan,” katanya kepada media, usai melakukan pertemuan dengan warga di Kantornya, pada Selasa (23/12/2025)

Selain itu, salah satu warga Tunggala, Erik Lerihardika mengaku bahwa tanah tersebut dibeli oleh orang tuanya pada Tahun 2013 kepada bapak Suharto.

BACA JUGA :  Penggelapan Pajak di Samsat Kolaka, Wakil Ketua DPRD Sultra Beberkan Bukti di Polda

Kemudian heran tiba-tiba tanah tersebut di serobot oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bahkan anehnya tanah tersebut telah bersertifikat.

“Tanah itu sudah jelas kami beli, ada saksi, tapi tiba-tiba sekarang sudah jadi sertifikat atas nama orang lain. Kami sangat terkejut,” pungkasnya

Bahkan sempat melakukan pertemuan antara warga dan pihak penyerobot di Kantor Lurah Wuawua untuk mempertanyakan sertifikat tanah yang baru di keluarkan oleh BPN. Tetapi pihak penyerobot enggan memberikan bukti dan justru melaporkan hal ini ke Polda.

“Ini aneh sekali. Kami beberapa waktu lalu melakukan pertemuan dan mempertanyakan apa dasar tanah kita di sertifikatkan. Tetapi pihak penyerobot enggan memberikan jawaban. Dan malah laporkan kita ke Polda. Atas dasar hukum apa mereka laporkan kita?,” ungkapnya

Merasa dirugikan, warga tersebut tak tinggal diam dan kini tengah berkonsultasi dengan penasihat hukum dan menyiapkan langkah hukum atas dugaan penyerobotan tanah tersebut.

BACA JUGA :  Miliki 55 Paket Sabu, Seorang ASN Pemprov Sultra Dibekuk Polisi

Sementara itu, warga lainnya Harjun mengatakan, bahwa penyerobotan ini merupakan untuk yang kesekian kalinya. Mereka datang mengklaim bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik orang tua mereka.

“Ini udah berapa kali ada yang mengaku. Sempat tahun lalu kami juga di laporkan ke Polres dengan orang yang berbeda tapi mereka kalah karena tidak bisa membuktikan atas dasar tanah mereka. Dan kali ini yang mengklaim inisial ibu JU. Tiba-tiba mengklaim tanah kami. Dia sudah punya sertifikat,” jelasnya

Dia juga mempunyai bukti yang sangat kuat atas tanah tersebut, yang dimana dia mempunyai alas hak, bukti pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan bukti lainnya.

“Kami punya bukti PPB, bukti alas hak dan asal muasal tanah yang bapak saya beli dari pak Gawu,” pungkasnya.

 


Kontributor: Sutarman