Yayasan Haji Kalla dan Brimob Sulsel Bersihkan Rumah Warga Korban Banjir Konut

Yayasan Haji Kalla dan Brimob Sulsel Bersihkan Rumah Warga Korban Banjir Konut
PEMBERSIHAN - Satuan Brimob Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Yayasan Haji Kalla menggelar aksi pembersihan lingkungan dan rumah ibadah pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Konwe Utara. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Yayasan Haji Kalla dan satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) turun langsung membantu warga korban bencana banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Staf Islamic Center Yayasan Haji Kalla, Iswanto Adam mengatakan, pihaknya bekerjasama Brimob Polda Sulsel turun langsung menolong warga yang terdampak musibah alam itu dengan melakukan pembersihan seperti, lingkungan, tempat air bersih dan rumah-rumah ibadah.

Aksi kemanusiaan, lanjut Adam, semata-mata untuk menolong dan mengurangi beban masyarakat pasca diterpa bencana alam yang telah merusak rumah warga dan kawasan lingkungan yang berada di Kecamatan Motui, Asera, Andowia, Oheo, Landawe, Langgikima dan Wiwirano.

“Kami di sini (Konut) membantu warga selama 10 hari. Sejak hari Jumat (28/6/2019) kami sudah bersama pemerintah membantu warga. Dari personel Brimob Polda Sulsel 6 orang dan dari Yayasan Haji Kalla 2 orang,”kata Iswanto dikonfirmasi, Senin (1/7/2019).

Baca Juga : Dandim 1417/Kendari: TNI Siap Kembali Bantu Korban Banjir Konut

Diungkapkan, untuk memaksimalkan kegiatan pembersihan, pihaknya menggunakan berbagai macam fasilitas alat pendukung, mulai dari mesin pompa penyedot lumpur sebanyak 10 unit, penyemprot lumpur, kendaraan operasional dan alat penunjang aksi lainnya.

“Sebelumnya kami telah berkoordinasi ke pak Bupati Konawe Utara, untuk memprioritaskan membantu warga di sini (Konut) seperti di kawasan wanggudu raya, alawanggudu dan puuwanggudu dan tempat lainnya. Kami langsung dari Sulawesi Selatan pak, koordinasi juga PT Haji Kalla Kendari,”ujarnya.

Disampaikan, hal yang paling utama dalam aksi gotong royong itu adalah pembersihan sumur-sumur warga yang telah terendam lumpur agar kembali memperoleh air bersih. Juga sarana ibadah sebagai tempat masyarakat melaksanakan ibadah salat dan pengajian.

“Kami juga sebelumnya telah menurunkan bantuan logistik seperti bahan makanan dan kebutuhan pengunsi lainnya,”terangnya.

Baca Juga : Belajar dari Banjir Konut dan Konawe, Pemerintah Harus Mengurangi Izin Tambang dan Perkebunan

Iswanto menambahkan, sangat berharap semoga dengan usaha dan upaya yang dikerjakan bersama tim relawan lainnya dapat membantu warga dan mengurangi beban pasca bencana banjir bandang pada 2 juni lalu. Dan juga mendapat hikmah dari peristiwa yang terjadi.

Dari data terakhir yang diperoleh awak media Zonasultra.Com, kerugian mencapai Rp 670,8 miliyar, pengungsi korban banjir mencapai 2.502 kepala keluarga, 9.609 jiwa, Terdampak 18.765. Tempat ibadah 5 unit, jemnatan penghubung 4 unit, 4 unit puskesmas, 4 unit pustu, 1 unit gudang obat, 1 unit polindes, 3 unit pasar tradinsional, 1 ruas jalan tran sulawesi.

370 unit rumah hanyut, 1.962 terendam, jaringan telekomunimasi terputus, 10 unit bangunan SD, 3 unit SMP, 1 unit SMA, 17 unit TK, sawah 970,3 hektar, jagung 83,5 hektar, lainnya 11 hektar, tambak 420 hektar. Sementara, Bantuan logistik yang tersalurkan, mie instan 10.375 dos, air mineral 8.771 dos, bersa 66,485 ton, pakaian layak pakai 1.785 karung dan ribuan bantuan makan lainnya. (b)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini